MAHASTI BUDI HABSARI, 120911049 (2014) EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERPEN-CERPEN PADA KUMPULAN CERPEN MALAM TERAKHIR KARYA LEILA S. CHUDORI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2014-habsarimah-30089-9.ABSTRAK.pdf Download (209kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2014-habsarimah-30089-1.FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (820kB) | Request a copy |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mengungkap struktur cerpen-cerpen pada kumpulan cerpen Malam Terakhir. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi tokoh-tokoh perempuan yang terdapat dalam cerpen-cerpen pada kumpulan cerpen Malam Terakhir. Penelitian ini memanfaatkan pendekatan struktural yang dpertajam dengan konsep eksistensial, khususnya eksistensial yang digagas oleh filsuf berkebangsaan Perancis, yakni Jean Paul Sartre. Melalui analisis struktur yang dilakukan terlebih dahulu, untuk memetakan relasi antar-unsur struktural terhadap penokohan pada cerpen-cerpen Malam Terakhir. Setelah hasil analisis struktural yang berpusat pada penokohan didapatkan, penelitian diteruskan pada penggunaan teori utama, yakni eksistensial. Analisis eksistensial pada kajian ini menitikberatkan pada aspek faktisitas manusia. Faktisitas merupakan hal-hal yang membatasi kebebasan manusia. Menurut Sartre, terdapat lima macam hal yang membatasi kebebasan manusia, yakni adanya manusia sebagai subjek lain, tempat, lingkungan sekitar, masa lalu, dan kematian. Dari hasil penelitian dapat diungkapkan, dalam kumpulan cerpen Malam Terakhir tokoh-tokoh perempuan yang terlibat di dalam cerita memiliki kegelisahan yang serupa, yakni kegelisahan menghadapi pilihan-pilihan yang dihadapinya. Pilihannya adalah berpegang pada akar ketimuran, yang dalam beberapa hal dianggap memiliki ketimpangan namun tetap dijunjung tinggi oleh masyarakatnya, atau memilih Barat yang cenderung liberal. Kenyataannya, tokoh-tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Malam Terakhir memiliki kecenderungan untuk mengagungkan pemikiran kebebasan yang khas Barat, yakni mengacu pada eksistensialisme khas Sartrian. Kebebasan bagi tokoh-tokoh di dalam Malam Terakhir mengarah pada pemberontakan terhadap nilai-nilai yang ada di lingkungan sekitar tokoh. Secara keseluruhan, pada kumpulan cerpen Malam Terakhir belum menemukan titik-temu antara Timur dan Barat. Kebebasan yang diagungkan adalah kebebasan Sartreian.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FS. BI. 08/14 Hab e | ||||||
Uncontrolled Keywords: | WOMEN; FICTION | ||||||
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Sastra Indonesia | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Mrs Nadia Tsaurah | ||||||
Date Deposited: | 03 Mar 2014 12:00 | ||||||
Last Modified: | 18 Aug 2016 08:16 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/27503 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |