Zulifah Izzatin Nisa (2015) Sintesis Nanohidroksiapatit Dari Tulang Sotong (Sepia Sp.) Dengan Metode Milling Dan Karakterisasi Secara In Vitro Sebagai Bahan Implan Tulang (Bone Repair) Profil Peresepan Obat Antidiabetik Oral Pada Beberapa Apotek Di Surabaya Selatan. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN DEPAN) 1. HALAMAN DEPAN .pdf Download (669kB)
	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (799kB)
	Text (DAFTAR ISI) 3. DAFTAR ISI.pdf Download (685kB)
	Text (BAB I PENDAHULUAN) 4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (809kB)
	Text (BAB II TINJAUAN PUSTAKA) 5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only until 26 February 2023. Download (970kB) | Request a copy
	Text (BAB III METODE PENELITIAN) 6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only until 26 February 2023. Download (815kB) | Request a copy
	Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN) 7. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only until 26 February 2023. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN) 8. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Registered users only until 26 February 2023. Download (679kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (720kB)
	Text (LAMPIRAN) 10. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 26 February 2023. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Telah dilakukan sintesis nanohidroksiapatit dari tulang sotong (Sepia sp.) dengan metode milling dan karakterisasinya secara in vitro sebagai bahan implan tulang (bone repair). Metode milling yang dilakukan menggunakan High Energy Milling (HEM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan milling terhadap sifat mikroskopik dan sifat mekanik nanohidroksiapatit melalui uji XRD, XRF, TEM, dan compressive strength test sehingga dihasilkan nanohidroksiapatit yang sesuai dengan standar aplikasi implan tulang. Hidroksiapatit yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 1M CaCO3 yang berasal dari aragonit hasil ekstraksi lamella tulang sotong (Sepia sp.) dan 0,6 M NH4H2PO4 yang diproses secara hidrotermal pada suhu 200 ºC selama 12 jam kemudian disinter pada suhu 900 selama 1 jam. Parameter milling yang digunakan adalah variasi rasio massa serbuk hidroksiapatit dengan massa bola milling sebesar 1 : 10 dan 1 : 20 juga variasi waktu milling selama 3 jam, 6 jam, dan 9 jam pada kecepatan putar 350 rpm. Peningkatan lama waktu milling dan rasio massa menyebabkan penurunan ukuran partikel hidroksiapatit. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji perangkat TEM pada waktu milling selama 9 jam dengan ukuran terkecil hingga 65 nm. Variasi waktu milling dan rasio massa optimum pada waktu milling selama 9 jam dengan rasio massa sebesar 1 : 20 dengan nilai kuat tekan sebesar 4,35952 Mpa yang dapat diaplikasikan pada tulang cancellous.

Actions (login required)

View Item