ZUHRIA ULFAH (2015) PENGARUH PEMBERIAN SERBUK BIJI Glycine max (L) Merr. TERHADAP PERKEMBANGAN TUNAS EMBRIO ANGGREK Dendrobium antennatum Lindl. SECARA IN VITRO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (287kB) |
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf Download (259kB) |
|
Text (PENDAHULUAN)
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (139kB) |
|
Text (TINJAUAN PUSTAKA)
5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Download (145kB) |
|
Text (METODE PENELITIAN)
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Download (166kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf Download (236kB) |
|
Text (KESIMPULAN SARAN)
8. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Download (91kB) |
|
Text (HASIL DAN PEMBAHASAN)
7. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Download (456kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (131kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
10. LAMPIRAN.pdf Download (613kB) |
Abstract
Dendrobium antennatum Lindl. merupakan spesies anggrek epifit yang memiliki bunga berbentuk indah dengan petal lateral terpilin dan menyerupai tanduk antelope. Anggrek ini sekarang menghadapi masalah yaitu sulit diperbanyak dan terancam punah sehingga kegiatan konservasi melalui perbanyakan kultur in vitro sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk biji kedelai (Glycine max L. Merr) dan konsentrasi Glycine max (g/L) yang optimal untuk perkembangan tunas embrio Dendrobium antennatum Lindl. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 20 ulangan. Media yang digunakan adalah media VW dengan variasi konsentrasi serbuk biji kedelai: 0 g/L (P0), 50 g/L (P1), 100 g/L (P2), dan 150 g/L (P3). Pengamatan dilakukan pada umur kultur 4, 8, 12, dan 16 minggu untuk mengetahui perkembangan tunas embrio. Data kuantitatif (berat kering tunas, jumlah daun, berat kering daun, jumlah akar, berat kering akar) dianalisis secara statistik dan data kualitatif yaitu morfologi perkembangan tunas dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian berbagai konsentrasi serbuk biji kedelai pada minggu ke-16 berpengaruh terhadap peningkatan berat kering tunas (P2 dan P3), jumlah daun (P1, P2, dan P3), berat kering daun (P1, P2,dan P3), jumlah akar (P2 dan P3), dan berat kering akar (P2 dan P3) dari eksplan tunas embrio Dendrobium antennatum Lindl. Konsentrasi Glycine max (g/L) yang terbaik untuk perkembangan tunas embrio Dendrobium antennatum adalah 150 g/L (P3).
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK MPB. 06/15 Ulf p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | DENDROBIUM ANTENNATUM LINDL; GLYCINE MAX (L) MERR; EMBRYO SHOOT | |||||||||
Subjects: | S Agriculture > SB Plant culture > SB1-1110 Plant culture | |||||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | sukartini sukartini | |||||||||
Date Deposited: | 27 Feb 2015 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 09 Jun 2020 09:52 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/28079 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |