Toksisitas Kronis Polisakarida Krestin Dari Ekstrak Coriolus Versicolor Pada Histologi Ginjal Dan Kadar Kreatinin Serum Mencit (Mus Musculus L.)

Istuning Ma’unah (2015) Toksisitas Kronis Polisakarida Krestin Dari Ekstrak Coriolus Versicolor Pada Histologi Ginjal Dan Kadar Kreatinin Serum Mencit (Mus Musculus L.). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text
1. HALAMAN JUDUL.pdf

Download (368kB)
[img] Text
2. ABSTRAK.pdf

Download (344kB)
[img] Text
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (349kB)
[img] Text
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (364kB)
[img] Text
5. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only until 26 May 2023.

Download (671kB) | Request a copy
[img] Text
6. BAB III METODE PENELITIAN.pdf
Restricted to Registered users only until 26 May 2023.

Download (539kB) | Request a copy
[img] Text
7. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Registered users only until 26 May 2023.

Download (819kB) | Request a copy
[img] Text
8. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
Restricted to Registered users only until 26 May 2023.

Download (335kB) | Request a copy
[img] Text
9. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (360kB)
[img] Text
10. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only until 26 May 2023.

Download (568kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian polisakarida krestin ekstrak jamur Coriolus veriscolor pada toksisitas kronis terhadap histologi ginjal dan kadar kreatinin serum mencit (Mus musculus). Dua puluh lima mencit betina, umur 8-10 minggu, berat 25-30 g dibagi menjadi 5 kelompok (1 kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan, masing-masing terdiri atas 5 ekor. Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol (K) yang diberi akuades 0,2 mL selama 4 bulan. Kelompok perlakuan (P1, P2, P3 dan P4) diberi polisakarida krestin dari ekstrak jamur Coriolus veriscolor dengan dosis yang berbeda yaitu: 0,5; 1; 2; dan 4 mg/kg BB selama 4 bulan.. Data dianalisis menggunakan one way Anova untuk pembengkakan dan Brown-Forsythe untuk nekrosis. Perlakuan diberikan secara oral. Histologi ginjal (degenerasi dan nekrosis tubuli ginjal) diidentifikasi pada slide ukuran 4 μm. Tingkat kreatinin serum darah diukur dengan metode Jaffe reaction. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan P1 sudah tampak adanya pembengkakan 32,80% dan nekrosis sel 8,88%. Pada kelompok perlakuan P2 jumlah pembengkakan sel 38,28% dan nekrosis sel 12,08%. Pada kelompok perlakuan P3 jumlah pembengkakan sel 62,24% dan nekrosis sel 13,08%. Pada kelompok perlakuan P2 jumlah pembengkakan sel 53,28% dan nekrosis sel 21,40%. Pada pengukuran kadar kreatinin pada 5 kelompok diperoleh K, P1, P2, P3 dan P4 menunjukkan hasil kreatinin yang normal masing-masing yaitu 0,40; 0,64; 0,72; 0,80 dan 0,80 mg/dL. Pemberian polisakarida krestin (PSK) dari ekstrak Coriolus veriscolor pada toksisitas kronis menyebabkan pembengkakan, nekrosis sel dan tidak meningkatkan kadar kreatinin serum mencit

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: KKC KK MPB. 54/15 Mau t
Uncontrolled Keywords: polisakarida krestin, Coriolus veriscolor, toksisitas kronis, histologi ginjal, kadar kreatinin.
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA1190-1270 Toxicology. Poisons
R Medicine > RC Internal medicine > RC870-923 Diseases of the genitourinary system. Urology
Divisions: 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi
Creators:
CreatorsNIM
Istuning Ma’unahNIM081114089
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSri Puji Astuti WNIDN0021026604
Thesis advisorDwi WinarniNIDN0011076505
Depositing User: sukartini sukartini
Date Deposited: 08 Oct 2015 12:00
Last Modified: 26 May 2020 05:23
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/28149
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item