Muhamad Husni Ibrahim (2015) Pengaruh Variasi Konsentrasi Carboxymethyl Cellulose (CMC) Pada Komposit Scaffold Nano-Hidroksiapatit/Kitosan/Carboxymethyl Cellulose. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2015-ibrahimmuh-39505-5.abstr-k.pdf Download (378kB) | Preview |
|
Text (full text)
ST.%20T.%2030-15%20Ibr%20p.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Tingginya angka operasi tulang yang berkaitan dengan bidang ortopedik membutuhkan regenerasi jaringan. Cara paling efektif untuk rekayasa jaringan adalah dengan penggunaan scaffold berpori. Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi scaffold tulang berbasis nano hidroksiapatit, kitosan dan carboxymethyl cellulose (CMC). Nano hidroksiapatit slurry disintesis dengan mencampurkan nano hidroksiapatit dengan larutan polyvinyl alcohol (PVA). Campuran tersebut selanjutnya ditambahkan dengan campuran kitosan dan CMC dengan perbandingan 20%, 25%, 30% dan 35% wt CMC. Karakterisasi in vitro yang dilakukan meliputi uji Fourier Transform Infra Red (FTIR), uji SEM, uji porositas, uji compressive strength dan uji degradasi dengan Simulated Body Fluid (SBF). Hasil uji FTIR menunjukkan terdapat gaya elektrostatis antara NH3+ dan –COO- yang akan membentuk struktur polyelectrolyte network yang selanjutnya akan menjadi kerangka untuk tempat melekatnya nano hidroksiapatit. Hasil uji Scanning Electron Microscope (SEM) didapatkan bahwa hasil range diameter pori beragam yang disebabkan oleh persebaran pori yang tidak merata dan didapatkan hasil terbaik pada sampel 25% wt CMC dengan 65 – 111 μm yang memenuhi nilai standard yaitu 100 - 500 μm. Hasil uji porositas dengan hasil terbaik pada sampel B (25%) dengan nilai 46,9% yang dilakukan selama 48 jam. Uji compressive strength menunjukan bahwa penambahan konsentrasi memberikan hasil yang berbeda, sehingga didapatkan semua nilai compressive strength keempat sampel memenuhi standard yaitu 2 – 10 MPa. Hasil uji In Vitro Biodegradasi yang diamati pada minggu keempat dengan nilai tertinggi persentase massa hilang scaffold adalah 51,15%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa keempat sampel masih dapat memberikan rangsangan bagi sel osteoblast tumbuh . Dengan demikian, komposit nano hidroksiapatit, kitosan dan CMC telah memenuhi syarat tahap awal sebagai scaffold yang diaplikasikan pada kasus operasi tulang bidang ortopedik
Item Type: | Thesis (Skripsi) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK ST. T. 30/15 Ibr p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | SCAFFOLD; CARBOXYMETHYL CELLULOSE; CHITOSAN | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RD Surgery > RD701-811 Orthopedic surgery | |||||||||
Divisions: | 08. Fakultas Sains dan Teknologi > Tekno Biomedik | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | sukartini sukartini | |||||||||
Date Deposited: | 18 Dec 2015 12:00 | |||||||||
Last Modified: | 23 May 2020 06:38 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/28176 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |