Puspita Sari Sukardani, ST, 090710318M (2010) VISUALISASI IKON KOTA SURABAYA PADA BATIK TULIS SURABAYA (ANALISIS TEKSTUAL BATIK TULIS SURABAYA). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s3-2011-sukardanip-14568-tsk071-k.pdf Download (310kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s3-2011-sukardanip.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi secara deskriptif tentang visualisasi ikon kota Surabaya yang dikomunikasikan melalui motif-motif Batik Tulis Surabaya. Batik yang diteliti merupakan batik tulis yang didesain dan diproduksi di Surabaya yang menggunakan motif bercirikan kota Surabaya. Batik dapat disebut sebagai media yang susunan visualnya terdiri dari rangkaian motif dan warna yang bermuatan makna sosial yang banyak digunakan mengkomunikasikan ciri khas budaya lokal. Pesan-pesan visual tersebut dikomunikasikan melalui tampilan motif utama, motif pengisi, isen(isian), dan warna. Batik Surabaya yang dianalisis adalah Batik Sawunggaling dan Batik Sura ing Baya, yaitu dua motif batik berbeda yang menggunakan ikon kota Surabaya sebagai motif utamanya. Kedua batik menjadi menarik untuk diteliti karena diproduksi oleh orang yang bukan berasal dari Surabaya. Inti pesan dalam batik dikomunikasikan melalui bentuk ornamen batik khas Surabaya. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan teks-teks dan simbol-simbol visual yang dikomunikasikan melalui motif dasar batik, motif pengisi, isen(isian), dan warna yang berciri-khaskan kota Surabaya dan menganilisis dalam konteks sosial budaya Surabaya. Kekhususan dalam melihat ikon kota Surabaya yang divisualkan ke dalam batik motif Sawunggaling dan Sura ing Baya tersebut dengan menggunakan visual culture dalam tradisi analisis teks visual. Metodologi yang digunakan adalah analisis tekstual dengan menganalisis unsur-unsur denotatif, konotatif, dan kontekstual sosial budayanya. Pembacaan visual image dilakukan dengan memilah berdasarkan komposisi vsual dalam motif utama, motif pengisi, isen(isian), dan warna. Ikon kota Surabaya yang divisualkan sebagai motif utama lebih sering menggunakan cerita legenda dan asal-usul Surabaya. Sedangkan pada motif pengisi, ditampilkan ikon makanan khas Surabaya. Batik Surabaya memiliki cara visual yang lebih bebas dan tidak terpaku pada pakem sehingga lebih variatif dalam melihat ikon kota Surabaya yang dikomunikasikan ke dalam sebuah batik modern.

Actions (login required)

View Item