Bagus Surya Laksana, 071211232012 (2016) PENINGKATAN FOKUS DIPLOMASI GLOBAL KOREA SELATAN TERHADAP ASPEK KULTURAL SEMENJAK TAHUN 2008. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (811kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
SKRIPSI_BAGUS SURYA LAKSANA_071211232012_Part11.pdf Restricted to Registered users only Download (589kB) | Request a copy |
||
Text (BAB II)
SKRIPSI_BAGUS SURYA LAKSANA_071211232012_Part12.pdf Restricted to Registered users only Download (520kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
SKRIPSI_BAGUS SURYA LAKSANA_071211232012_Part13.pdf Restricted to Registered users only Download (324kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
SKRIPSI_BAGUS SURYA LAKSANA_071211232012_Part14.pdf Restricted to Registered users only Download (528kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
SKRIPSI_BAGUS SURYA LAKSANA_071211232012_Part15.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
SKRIPSI_BAGUS SURYA LAKSANA_071211232012_Part16.pdf Restricted to Registered users only Download (341kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini menjelaskan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan Pemerintah Korea Selatan dalam meningkatkan fokus diplomasi globalnya yang semula lebih fokus ke aspek politik dan keamanan saja, menjadi juga fokus pada aspek kultural sejak tahun 2008. Korea Selatan yang sejak merdeka lekat dengan ketegangan paska Perang Dingin membuat negara ini berada dalam wilayah geografis yang sangat tention-full di Semenanjung Korea. Perbedaan latar belakang ideologi antara kedua negara Korea ini mengakibatkan fokus diplomasi yang dilakukan oleh Pemerintah Korea Selatan pun cenderung mengarah pada upaya-upaya politis untuk mencapai unifikasi bagi kedua negara Korea. Diimplementasikannya Kebijakan Sunshine sejak era Kim Dae Jung menjadi bukti bahwa Pemerintah Korea Selatan intensif dalam melakukan pendekatan politis dengan Korea Utara. Namun begitu nyatanya kebijakan tersebut tidak signifikan dalam mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea. Dalam situasi yang semakin konfliktual ini, Pemerintah Korea Selatan justru menerapkan Kebijakan Global Korea yang dianggap sebagai langkah strategis dan meningkatkan fokus diplomasi global ke aspek kultural selain politik dan keamanan yang sudah diterapkan sebelumnya. Penelitian ini mencoba menjelaskan alasan dibalik keputusan tersebut dengan menggunakan beberapa pendekatan diantaranya Perubahan Politik Luar Negeri dalam level analisis identitas nasional dan pola perumusan kebijakan Strategic Culture yang mana akumulasi dari keduanya akan menghasilkan argumen dan menunjukkan bahwa keputusan tersebut merupakan langkah strategis Pemerintah Korea Selatan dalam upayanya untuk mengakomodasi aspirasi masyarakat dengan tetap mempertahankan pilar-pilar utama dalam politik luar negerinya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FIS.HI.12/16 Lak p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Perubahan politik luar negeri, identitas nasional, aspirational constructivism, strategic culture, adaptasi | ||||||
Subjects: | J Political Science > JZ International relations | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 12 Apr 2016 03:30 | ||||||
Last Modified: | 12 Apr 2016 03:30 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/29222 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |