THEODORA DYAH PARAMITA, 071112080 (2016) PERJANJIAN MIGRASI BILATERAL SEBAGAI STRATEGI FIJI MENGHADAPI KEBIJAKAN SKILLSELECT AUSTRALIA TAHUN 2009 – 2013. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (504kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
Skripsi Perpustakaan - Theodora Dyah Paramita - 071112080_Part11.pdf Restricted to Registered users only Download (664kB) | Request a copy |
||
Text (BAB II)
Skripsi Perpustakaan - Theodora Dyah Paramita - 071112080_Part12.pdf Restricted to Registered users only Download (429kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
Skripsi Perpustakaan - Theodora Dyah Paramita - 071112080_Part13.pdf Restricted to Registered users only Download (488kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
Skripsi Perpustakaan - Theodora Dyah Paramita - 071112080_Part14.pdf Restricted to Registered users only Download (287kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Skripsi Perpustakaan - Theodora Dyah Paramita - 071112080_Part15.pdf Restricted to Registered users only Download (400kB) | Request a copy |
Abstract
Meningkatnya permukaan air laut dampak dari adanya pemanasan global menjadi ancaman bagi negara-negara di kawasan Pasifik Barat Daya. Negara-negara di kawasan ini menjadi sangat rentan akan ancaman tenggelamnya negara kepulauan mereka. Fenomena ini lantas mendorong masyarakat di wilayah ini untuk melakukan migrasi ke negara lain yang dinilai aman dari ancaman tenggelam sebagai usaha mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Dalam beberapa dekade terakhir, Australia merupakan negara yang menjadi destinasi utama bagi migrasi masyarakat di kawasan Pasifik Barat Daya untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka, utamanya bagi para pekerja yang berasal dari kawasan Pasifik Barat Daya. Australia menjadi negara destinasi utama bagi migrasi di kawasan Pasifik Barat Daya dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti misalnya tingkat kesejahteraan yang baik, aman dari ancaman tenggelam karena perubahan iklim, stabilitas domestik baik serta kesempatan kerja yang besar. Tetapi pada dalam beberapa tahun terakhir, Australia mengimplementasikan kebijakan pengetatan batas-batas tersebut sebagai bentuk dari kebijakan sekuritas perbatasannya dan kepentingan ekonominya melalui kebijakan SkillSelect. Hal ini tentu berdampak bagi negara-negara di kawasan Pasifik Barat Daya yang menjadikan Australia sebagai destinasi utama migrasi mereka. Negara-negara di kawasan ini di tuntut untuk memiliki opsi strategis dalam menghadapi kebijakan Australia ini. Fiji, sebagai salah satu negara di kawasan Pasifik Barat Daya, dengan jumlah migrasi terbesar menuju Australia dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan tersebut, terbukti mampu menghadapi kebijakan SkillSelect Australia melalui strategi perjanjian migrasi bilateralnya. Strategi perjanjian migrasi bilateral dipilih menjadi opsi paling strategis oleh Fiji dalam menghadapi kebijakan pengetatan Australia melalui SkillSelect yang di pengaruhi oleh beberapa faktor yakni faktor ekonomi, faktor jangkauan kerjasama dan faktor inefektivitas perjanjian regional
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2.FIS.HI.13/16 Par p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Australia, Fiji, pengetatan migrasi, SkillSelect, Pasifik Barat Daya, ekonomi, jangkauan kerjasama, inefektivitas perjanjian regional | ||||||
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) | ||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Hubungan Internasional | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 12 Apr 2016 04:49 | ||||||
Last Modified: | 12 Apr 2016 04:49 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/29227 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |