YUNI KUSWIDARTI, 121324153003 (2016) POLITIK SEKSUAL DALAM NOVEL LEMAH TANJUNG, PECINAN KOTA MALANG, DAN 1998 KARYA RATNA INDRASWARI IBRAHIM. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (281kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
YUNI KUSWIDARTI - 121324153003_Part10.pdf Restricted to Registered users only Download (364kB) | Request a copy |
||
Text (BAB II)
YUNI KUSWIDARTI - 121324153003_Part11.pdf Restricted to Registered users only Download (558kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
YUNI KUSWIDARTI - 121324153003_Part12.pdf Restricted to Registered users only Download (308kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
YUNI KUSWIDARTI - 121324153003_Part13.pdf Restricted to Registered users only Download (708kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
YUNI KUSWIDARTI - 121324153003_Part14.pdf Restricted to Registered users only Download (293kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
YUNI KUSWIDARTI - 121324153003_Part15.pdf Restricted to Registered users only Download (294kB) | Request a copy |
Abstract
Tesis ini bertujuan untuk mengungkapkan politik seksual yang digambarkan dalam novel Lemah Tanjung, Pecinan Kota Malang, dan 1998 Karya Ratna Indraswari Ibrahim sekaligus menemukan bentuk-bentuk negosiasi yang dilakukan oleh tokoh perempuan dalam tiga novel tersebut. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori feminisme dan didukung dengan konsep politik seksual dari Kate Millet. Politik seksual dalam penelitian ini ditemukan dengan menelusuri institusi-institusi yang melenggengkan sistem patriarki di masyarakat, yakni ideologi, biologi, sosiologi, kelas, ekonomi dan pendidikan, paksaan, antropologi, dan psikologi. Penelitian ini menemukan bahwa institusi-institusi pendukung patriarki telah menyebar dalam aspek-apek kehidupan perempuan. Dalam penelitian ini, politik seksual muncul dalam lima aspek, yaitu (1) kekuasaan negara dan rasial, (2) kelas sosial, (3) ekonomi dan pendidikan, (4) keluarga dan hubungan sosial, serta (5) cinta dan pernikahan. Dari semua institusi pendukung patriarki, institusi “sosiologi (sociological)” yang mengkonstruksi laki-laki sebagai pemimpin dan kepala keluarga merupakan institusi yang paling sering ditemui dan paling kuat dalam mewujudkan opresi terhadap perempuan. Selain itu, institusi “paksaan (force)” melalui kebijakan atau hukum negara pada masa Orde Baru saat itu sangat mempengaruhi berjalannya sistem patriarki secara menyeluruh di masyarakat. Dalam menghadapi politik seksual, muncul bentuk-bentuk negosiasi dari beberapa tokoh perempuan, antara lain: (1) bertambahnya pengetahuan perempuan dalam bidang politik, (2) tercapainya pendidikan tinggi, (3) karir menjanjikan serta perekonomian yang mapan, (4) adanya kesaran untuk tidak mewariskan nilai-nilai patriarkal kepada generasi berikutnya, (5) adanya perubahan cara pandang terhadap pernikahan, (6) muncul keberanian beberapa perempuan untuk “melanggar” norma yang mengikat. Namun, dalam penelitian ini ditemukan bahwa perempuan berada dalam masalah yang dilematik. Di satu sisi mereka tidak ingin terdiskriminasi, namun merasa takut untuk melawan sistem-sistem patriarki yang sudah mapan di masyarakat. Sementara di sisi lain, mereka merasa perlu untuk melawan segala opresi yang mereka terima, dengan konsekuensi dianggap “melenceng” oleh masyarakat pro-patriarki.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TK SB 01/16 Kus p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Politik Seksual, Orde Baru, Patriarki, Perempuan | ||||||
Subjects: | J Political Science J Political Science > JC Political theory |
||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Unnamed user with email indah.fatma@staf.unair.ac.id | ||||||
Date Deposited: | 25 Apr 2016 05:56 | ||||||
Last Modified: | 25 Apr 2016 05:56 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/29901 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |