Tomi Wijaya (2015) PEMBESARAN IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscogattatus) METODE KERAMBA JARING APUNG DI KAWASAN TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU. Other thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (HALAMAN DEPAN) 1. HALAMAN DEPAN.pdf Download (885kB)
	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (984kB)
	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (890kB)
	Text (BAB 1) 2. BAB 1.pdf Download (161kB)
	Text (BAB 2) 3. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only until 8 April 2023. Download (462kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 4. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only until 8 April 2023. Download (186kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 5. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only until 8 April 2023. Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 6. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only until 8 April 2023. Download (101kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (341kB)
	Text (LAMPIRAN) 8. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only until 8 April 2023. Download (720kB) | Request a copy

Abstract

Ikan kerapu merupakan jenis ikan air laut yang memiliki nilai gizi cukup tinggi serta rasa daging yang khas dan enak, oleh karena itu ikan kerapu menjadi ikan ekonomis penting. Kerapu macan (Ephinephelus fuscoguttatus) memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan, karena kegiatan ini berperan dalam hal memenuhi kebutuhan ikan konsumsi, peningkatan penghasilan dan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat petani ikan maupun nelayan serta dapat bermanfaat dalam pelestarian sumber daya ikan laut yang mulai langka. Tujuan dilakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini ialah untuk mengetahui teknik pemeliharaan ikan kerapu macan (Ephinephelus fuscoguttatus) pada keramba jaring apung, serta masalah yang terjadi pada kegiatan pemeliharaan. Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu pada tanggal 12 Januari-12 Februari 2015. Metode yang digunakan dalam Praktek Kerja Lapang ini adalah metode deskriptif dengan pengambilan data meliputi data primer dan sekunder. Kegiatan pemeliharaan dimulai dengan pemilihan lokasi untuk meletakkan keramba jaring apung yang akan menjadi media untuk pemeliharaan. Kegiatan selanjutnya yaitu seleksi benih dengan ukuran 10-14 cm dan berat 4-12 gram serta penebaran benih dengan kepadatan 25-30 ekor/m3. Pemeliharaan dilakukan dengan mengontrol kualitas air, kualitas air yang terukur saat PKL terdiri dari kedalaman 10-14 meter, salinitas 28-31 ppt, DO 5-11 ppm, pH 7,5 dan suhu 28oC. Pemberian pakan dilakukan setiap hari dengan ikan rucah dua kg setiap petak, pemilihan ukuran (grading) setiap bulan dengan memisahkan ukuran yang tidak sama untuk menghindari kanibalisme pada kerapu dan juga dilakukan perendaman ikan dengan air tawar agar terhindar dari penyakit. Perawatan KJA dilakukan dengan membersihkan lumut yang menempel pada jaring yang dapat menghambat arus air. Pengendalian penyakit dilakukan dengan penambahan vitamin pada makanan serta perendaman ikan pada air tawar, hal ini dilakukan pada saat pemilihan ukuran (grading). Pada hasil praktek kerja lapang yang telah dilakukan didapatkan data sebagai berikut, tingkat kelulusan hidup ikan (SR) rata-rata diperoleh sekitar 55%. Pemanenan ikan dilakukan saat berat ikan mencapai 500-800 gram per ekor dengan masa pemeliharaan 6-12 bulan, kerapu macan (Ephinephelus fuscoguttatus) dijual dengan harga Rp. 100.000-120.000/ kilogram. Paska produksi dengan memperbaiki rakit yang rusak serta membersihkan jaring dari lumut yang menempel.

Actions (login required)

View Item