ARIF LUKMAN HAKIM, 141211131195 (2015) PERBANDINGAN TEKNIK PEMBENIHAN IKAN NILA LARASATI (Oreochromis niloticus) DI SATKER PBIAT JANTI KLATEN JAWA TENGAH. Fakultas Perikanan dan Kelautan, Surabaya. (Unpublished)
|
Text (HALAMAN DEPAN)
1. HALAMAN DEPAN.pdf Download (478kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
2. I. Pendahuluan.pdf Restricted to Registered users only Download (74kB) | Request a copy |
||
Text (BAB II)
3. II. Tnjauan pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (371kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
4. III. Pelaksanaan kegiatan.pdf Restricted to Registered users only Download (72kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
5. IV. Hasil dan pembahasan.pdf Restricted to Registered users only Download (440kB) | Request a copy |
||
Text (BAB V)
6. v. Kesimpulan dan saran.pdf Restricted to Registered users only Download (63kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. Daftar pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (153kB) | Request a copy |
||
Text (LAMPIRAN)
8. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Ikan Nila Larasati diresmikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad melalui SK No. KEP.79/MEN/2009. Teknik pembenihan ikan Nila Larasati yang dilakukan di Satker PBIAT Janti-Klaten adalah teknik pembenihan sistem janti dan sistem sapih benih. Tujuan dari praktek kerja lapang adalah untuk mengetahui teknik, faktor-faktor yang perlu diperhatikan, serta permasalahan yang muncul, menganalisis pengembangan usaha pada pembenihan ikan nila Larasati (Oreochromis niloticus) di Satker PBIAT Janti, Klaten-Jawa Tengah. Praktek kerja lapang ini dilaksanakan di Satker PBIAT Janti-Klaten pada tanggal 12 Januari sampai 12 Februari 2015. Metode kerja yang digunakan dalam praktek kerja lapang ini adalah metode deskriptif dengan mengambil data primer dan sekunder, pengambilan data dilakukan dengan cara partisipasi aktif, observasi, wawancara dan studi pustaka. Perbedaan antara teknik pembenihan sistem janti dan sistem sapih benih adalah pemanenan larva dan jumlah perbandingan induk. Pemanenan larva sistem janti dilaksanakan selama satu hari, apabila terdapat telur pada mulut induk betina, telur diambil dan diletakkan pada inkubator.Pemanenan larva pada sistem sapih benih dilakukan selama satu bulan. Perbandingan induk jantan dan betina pada sistem janti yaitu 1:3, sedangkan perbandingan induk jantan dan betina pada sistem sapih benih adalah 1:5. Nilai daya tetas telur dari teknik pembenihan sistem janti 81,29% atau 0,57% lebih rendah daripada sistem sapih benih, tetapi nilai kelulus hidupan dari teknik pembenihan sistem janti lebih tinggi daripada sistem sapih benih. Sistem sapih benih memiliki nilai kelulus hidupan 84,17%. Berdasarkan hasil analisis usaha kedua sistem tersebut memiliki kemungkinan untuk diaplikasikan dalam kegiatan budidaya.
Item Type: | Other | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKC KK PKL PK BP.31/16 Hak p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Pembenihan Ikan Nila Larasati (Oreochromis niloticus) | ||||||
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling | ||||||
Divisions: | 14. Fakultas Perikanan dan Kelautan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | sugiati | ||||||
Date Deposited: | 14 May 2016 05:32 | ||||||
Last Modified: | 14 May 2016 05:32 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/30570 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |