BRAHMANTIYO ADI PRADONO, 031324253053 (2016) PEMBATALAN PUTUSAN BADAN ARBITRASE SYARIAH OLEH MAHKAMAH AGUNG (Analisis Putusan Mahkamah Agung No.56 PK/AG/2011). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf Download (300kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (500kB) | Request a copy |
||
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (359kB) | Request a copy |
||
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (549kB) | Request a copy |
||
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (172kB) | Request a copy |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (186kB) | Request a copy |
||
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (852kB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian dengan judul “Pembatalan Putusan Badan Arbitrase Syariah oleh Mahkamah Agung”, dengan membahas permasalahan apakah putusan Badan Arbitrase Syariah Nasional memiliki kekuatan eksekutorial dan apakah Mahkamah Agung memiliki kewenangan untuk membatalkan putusan arbitrase syariah. Penelitian dengan pendekatan peraturan perundang-undangan, pendekatan konsep dan pendekatan kasus, diperoleh suatu kesimpulan sebagai berikut: Putusan putusan Badan Arbitrase Syariah Nasional bersifat final dalam arti tidak ada instansi banding, meskipun demikian putusan tersebut tidak memiliki kekuatan eksekutorial, kecuali kedua belah pihak telah sepakat untuk melaksanakan putusan tersebut. Apabila pihak yang dimenangkan dalam sengketa tersebut menginginkan agar putusan tersebut dieksekusi, maka harus terlebih dahulu dimohonkan eksekusi dengan meminta penetapan kepada Ketua Pengadilan Negeri sebagaimana ditentukan dalam Pasal 224 HIR. Mahkamah Agung tidak memiliki kewenangan untuk membatalkan putusan arbitrase syariah, dan jika terdapat pihak yang keberatan atas putusan Badan Arbitrase Syariah karena putusannya mengandung unsur-unsur surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu; setelah putusan ditemukan dokumen yang bersifat menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan; atau putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa, diajukan permohonan pembatalan pada Pengadilan Agama, dan jika akibat putusan tersebut terdapat pihak yang dirugikan dapat mengajukan permohonan kasasi pada Mahkamah Agung.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TMK.27/16 Pra p | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Pembatalan, Putusan Arbitrase Syariah, Mahkamah Agung | ||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K2400-2405 Arbitration and award K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K7000-7720 Private international law. Conflict of laws > K7690 Arbitration and award |
||||||
Divisions: | 03. Fakultas Hukum > Magister Kenotariatan | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '- | ||||||
Date Deposited: | 23 May 2016 09:45 | ||||||
Last Modified: | 23 May 2016 09:45 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/30623 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |