PENAHANAN ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DALAM LINGKUP SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

SUSENO, 031324153019 (2016) PENAHANAN ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM DALAM LINGKUP SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (HALAMAN DEPAN)
1. HALAMAN DEPAN.pdf

Download (183kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
2. BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (128kB) | Request a copy
[img] Text (BAB II)
3. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (285kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
4. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (181kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
5. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (93kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
6. Daftar Bacaan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (88kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (UU SPPA) merupakan kemajuan yang dilakukan pembuat Undang- undang bagi anak yang berhadapan dengan hukum. UU SPPA menyebutkan anak yang berhadapan dengan hukum adalah anak yang berkonflik dengan hukum, anak yang menjadi korban tindak pidana dan anak yang menjadi saksi dari tindak pidana. Secara umum titik berat UU SPPA pada anak yang berkonflik dengan hukum yaitu anak yang diduga menjadi pelaku tindak pidana. Namun terdapat catatan terhadap UU SPPA, pertama terkait diversi yang dimaknai sebagai kesepakatan perdamaian antara pelaku dan korban. Kedua mengenai bantuan hukum, dimana pada setiap tingkat pemeriksaan terhadap anak yang berkonflik dengan hukum wajib diberikan bantuan hukum dan didampingi Pembimbing Kemasyarakatan tetapi kenyataannya hal ini diabaikan. Ketiga mengenai masa penahanan anak yang sangat singkat dan tidak diperbolehkannya penahanan jika terdapat penangguhan penahanan dari orang tua anak. Khusus mengenai penahanan ini terdapat beberapa permasalahan diantaranya belum tersedianya lembaga baru yang diamanatkan UU SPPA seperti Lembaga Pembinaan Khusus anak (LPKA) dan Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) di seluruh wilayah hukum Kabupaten/ Kota, sedangkan terkait Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS) yang ada belum memenuhi syarat keamanan untuk penahanan anak. Serta permasalahan jika Penasihat Hukum atau Orang tua tersangka anak mengajukan penangguhan penahanan, maka tidak boleh ditahan sehingga sangat beresiko terutama bagi penyidik dan Jaksa Penuntut Umum tersangka atau terdakwa anak melarikan diri dan kasusnya tidak bisa terselesaikan . Oleh karena itu perlunya segera diterbitkan Peraturan Pemerintah untuk pelaksanaan ketentuan dalam UU SPPA sehingga ketentuan tersebut dapat diimplementasikan secara lebih optimal.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 THD.13/16 Sus p
Uncontrolled Keywords: Anak yang berkonflik dengan hukum, penahanan, Sistem Peradilan Pidana Anak.
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV1-9960 Social pathology. Social and public welfare. Criminology > HV697-4959 Protection, assistance and relief > HV697-3024 Special classes > HV701-1420.5 Children
Divisions: 03. Fakultas Hukum > Magister Ilmu Hukum
Creators:
CreatorsNIM
SUSENO, 031324153019UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSARWIRINI, Dr., S.H., M.S.UNSPECIFIED
Depositing User: sugiati
Date Deposited: 31 May 2016 12:41
Last Modified: 31 May 2016 12:41
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/30760
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item