JOHANES NUGROHO EKO PUTRANTO, 090970114/D (2014) MEKANISME PENGHAMBATAN PERLUASAN AREA INFARK MIOKARD MELALUI HSP 70, CALCINEURIN, CATALASE, CASPASE 3, APOPTOSIS,PEROKSIDASI LIPID DAN SDF 1 – CXCR 4 PADA TIKUS WISTAR PASKA INFARK MIOKARD AKUT YANG DIBERIKAN LATIHAN AEROBIK RINGAN(Penelitian Eksperimental Laboratoris). Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s3-2014-putrantojo-34532-5_abstra-f.pdf Download (222kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 12.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Latihan aerobik ringan dapat memberikan manfaat pada jantung normal dan pada kondisi penyakit jantung koroner. Penelitian sebelumnya didapatkan hasil yang bervariasi pengaruh latihan aerobik ringan pada infark miokard akut. Sejauh ini mekanisme latihan aerobik ringan terhadap penghambatan perluasan area infark miokard masih belum jelas. Penelitian ini bertujuan menjelaskan mekanisme penghambatan perluasan area infark miokard ventrikel kiri melalui HSP 70, calcineurin, SOD, catalase, caspase 3, apoptosis,peroksidasi lipid dan SDF 1 – CXCR4 paska infark miokard akut yang diberikan latihan aerobik ringan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik menggunakan tikus wistar sebagai model infark miokard akut, dilakukan dengan randomisasi, perlakuann, dan kontrol. Hasil penelitian didapatkan peningkatan rerata ekspresi HSP 70 (1,567 ± 0,427; p= 0,000), calcineurin (1,900± 0,952; p=0,001), catalase(0,917± 0,299; p=0,007), SOD (0,883± 0,279; p= 0,014) dan penurunan rerata ekspresi caspase 3 (1,083 ± 0,117; p=0,000), apoptosis (2,617±0,578; p=0,001), MDA sel (0,383±0,983; p=0,000) pada kelompok infark miokard 6 minggu yang diberikan latihan aerobik ringan. Rerata luas area infark miokard pada kelompok infark miokard 6 minggu dengan latihan aerobik ringan (44,333±2,875%) lebih rendah bermakna dibanding dengan luas area infark miokard kelompok infark miokard 6 minggu tanpa latihan (56,500±2,509%; p= 0,000). Latihan aerobik ringan memberikan pengaruh penghambatan perluasan infark miokard 6 minggu sebesar 56,6%. Hasil analisis jalur perubahan infark miokard 1 hari menjadi infark miokard 6 minggu yang diberikan latihan aerobik ringan adalah peningkatan HSP 70 berpengaruh meningkatkan calcineurin(r= 0,853; p=0,031). Peningkatan ekspresi calcineurin bermakna menurunkan ekspresi caspase 3 (r= -1,420; p=0,011). Penurunan caspase 3 bermakna menurunkan apoptosis(r=0,852; p=0,031). Peningkatan calcineurin bermakna meningkatkan ekspresi SOD(r=0,457; p=0,005) dan bermakna meningkatkan ekspresi catalase (r= 1,409; p= 0,016). Peningkatan SOD tidak bermakna berkorelasi dengan ekspresi MDA sel(r=0,136; p=0,680) dan peningkatan catalase akan bermakna menurunkan ekspresi MDA sel (r= -1,045; p=0,040). HSP 70 bermakna meningkatkan SDF 1 – CXCR4 (r= 0,879;p= 0,021). Peningkatan SDF 1 – CXCR4 bermakna menurunkan luas area infark miokard (r=-0,615; p=0,001), penurunan apoptosis bermakna menurunkan luas area infark miokard (r=0,521; p=0,02) sedangkan penurunan MDA sel bermakna menurunkan luas area infark miokard (r=0,254; p=0,010). Kesimpulan penelitian ini adalah latihan aerobik ringan paska infark miokard akut dapat menghambat perluasan area infark melalui peningkatan HSP70, calcineurin, catalase, SDF 1 – CXCR4 dan penurunan caspase 3, apoptosis, peroksidasi lipid.

Actions (login required)

View Item