TATIK HERNAWATI, 091070105 (2014) PERAN DAN MEKANISME OSTEOPONTIN SEMINAL PLASMA PADA PROSES PEMBEKUAN SEMEN TERHADAP KUALITAS SEMEN BEKU SAPI PERAH Friesian holstein Penelitian eksperimental Labolatoris Pada Semen Sapi Perah. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s3-2014-hernawatit-34534-6.abstr-k.pdf Download (186kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 14.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kualitas semen beku pasca thawing merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan program IB. Pengaruh buruk yang seringkali dijumpai selama pembekuan spermatozoa telah banyak diteliti, dan berakibat pada kualitas spermatozoa pasca thawing. Sapi perah jantan dengan tingkat kesuburan yang baik memiliki konsentrasi osteopontin yang tinggi pada seminal plasmanya. Konsentrasi osteopontin yang tinggi juga diduga memelihara kualitas spermatozoa selama pembekuan. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama merupakan penelitian deskriptif laboratoris yang bertujuan untuk mengidentifikasi mengisolasi, dan spesifikasi protein yang berasal dari plasma semen sapi perah Friesian Holstein. Tahap kedua merupakan penelitian eksperimental laboratoris yang tujuan utamanya yaitu mengetahui peran osteopontin yang berasal dari seminal plasma terhadap kualitas semen beku sapi perah FH pasca thwing. Hasil penelitian tahap pertama yang menggunakan metode SDS-PAGE mengindikasikan bahwa terdapat beberapa pita protein dengan berbagai berat molekul yang berbeda dari beberapa sampel. Hasil SDS-PAGE kemudian dilanjutkan dengan identifikasi menggunakan teknik Western-Blotting. Sehingga, ditemukan bahwa berat molekul osteopontin adalah 56 kDa. Analisis konsentrasi osteopontin yang berasal dari elektro-elusi kemudian diperiksa dengan menggunakan metode Nano drop dan menunjukkan bahwa rata-rata kadar protein sebesar 180 #956;g/ml. Hasil penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa penambahan osteopontin menyebabkan peningkatan HSP 70 yang berakibat pada penurunan apoptosis. Sebaliknya, osteopontin menurunkan MDA, yang berakibat pada penurunan caspase dan apoptosis. Melalui aktifitas MDA, penambahan osteopontin meningkatkan MPU. Hasil semua mekanisme menyebabkan peningkatan motilitas baik secara langsung maupun tidak langsung melalui viabilitas. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penambahan osteopontin dapat meningkatkan kualitas semen melalui peningkatan HSP70 yang berakibat pada penurunan apoptosis. Selain itu terjadi penurunan MDA, berakibat pada penurunan caspase dan apoptosis serta meningkatkan MPU sehingga viabilitas dan motilitas dapat dipertahankan.

Actions (login required)

View Item