SITOKIN Thl-Th2 DAN SUBSET LIMFOSIT T SEBAGAIRESPONS IMUN LOKAL DAN SISTEMIK PADAPENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU PASCAPRIMER

JUSTINUS FRANS PALILINGAN, 099411583 D (2001) SITOKIN Thl-Th2 DAN SUBSET LIMFOSIT T SEBAGAIRESPONS IMUN LOKAL DAN SISTEMIK PADAPENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU PASCAPRIMER. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
11.pdf

Download (134kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-palilingan-5203-disk18-2.pdf

Download (610kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Sampai saat ini diperkirakan sepertiga penduduk seluruh dunia menurut WHO terkena infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis, sehingga pada tahun 1993 dinyatakan adanya global health emergency. Saat ini Indonesia merupakan negara ketiga terbesar mengenai penderita tuberkulosis berdasarkan jumlah kasus baru yang ditemukan setiap tahunnya, setelah India dan Cina. Populasi penderita yang dapat diawasi meningkat menjadi 80% dalam tahun 1998 dan insiden kasusnya meningkat menjadi 12.2%. Keberhasilan pengobatan yang pada tahun 1997 mencapai 93%, justru menurun menjadi 55% pada tahun 2000. Pertahanan tubuh terhadap kuman tuberkulosis diperankan oleh cell mediated immunity (CMI = imunitas seluler), yakni limfosit T dan makrofag. Limfosit T terutama terdiri dari sel T helper (sel Th) atau sel T CD4 (cluster of differentiation 4), dan sel T cuppresor (Ts) atau sel T CDB. Pada sel T terdapat polarisasi sel berdasarkan profil sitokin yang dihasilkannya, yaitu kelompok sel Thl yang memproduksi interleukin-2 (IL-2), interferon-y (IFN-y) dan limfotoksin (LT) yang mempunyai peran protektif, karena menguatkan makrofag untuk membunuh dan mencerna kuman yang teiah difagositir. Profil sitokin yang dihasilkan oleh kelompok sel Th2 ialah beberapa macam interleukin yaitu IL-4, IL-5, IL-6, IL-10 yang pe;anannya merugikan tubuh. Obat antituberkulosis bekerja dengan membunuh kuman, sehingga jumlah kuman akan menurun. Keberhasilan pengobatan akan menyebabkan respons sel Thl menjadi kuat, sehingga dapat menyebabkan lisis pada makrofag yang terinfeksi. Sebaliknya kegagalan pengobatan akan menimbulkan respons sel Th2 yang berlebihan, sehingga terjadi kerusakan jaringan. Cairan lavas bronkus pada tuberkulosis paru, terbukti dapat meningkatkan kepekaan pemeriksaan baik pada hapusan maupun biakan dahak. Pemeriksaan respons imun dari cairan lavas pada beberapa penyakit paru interstisial, memberi gambaran yang mirip dengan hasil yang diperoleh dari biopsi paru, karena sel limfosit di ruang alveoli merupakan salah satu bagian atau kompartemen dari empat kompartemen limfosit yang ada di para. Penelitian ini ingin membuktikan apakah terdapat perubahan pola respons imun dari Th2 menjadi Thl, yang bersifat protektif di lokal maupun sistemik, berupa perubahan pola limfosit T CD4 dan T CD8, serta meningkatnya IFN-y dan menurunnya IL-4 di cairan lavas bronkus maupun darah tepi, dengan berkurangnya jumlah koloni atau jumlah koloni menjadi negatif pada biakan Mycobacterium tuberculosis dari cairan lavas bronkus, pada pengobatan penderita tuberkulosis paw pascaprimer sesuai program WHO. Setiap kasus dilakukan 2 kali pemeriksaan, yaitu pada awal dan akhir pengobatan pada 3 kelompok penderita, yaitu pada pengobatan bulan ke 0, bulan ke 2 dan bulan ke 4. Pemeriksaan limfosit T CD4 dan CD8, serta monosit / makrofag CD14, dilakukan dengan imunomagnetik. Produksi sitokin IFN-y dan IL-4 dilakukan dengan uji ELISA dari supernatan biakan sel peripheral blood mononuclear cells (PBMC) dan cairan broncho¬alveolar lavage (BAL), yang dipapar dengan purified protein deivative (PPD) dan phytohaemagglutinin (PHA). Hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat korelasi antara menurunnya jumlah atau tidak adanya koloni kuman pada biakan M. tuberculosis dari cairan BAL, dengan perubahan produksi sitokin IFN-y dan IL-4, dan subset limfosit T CD4, CD8 serta monosit / makrofag CD14 pada akhir pengobatan. Namun terdapat penurunan dalam darah. Sebagian besar penderita menunjukkan biakan M. tuberculosis yang positif pada akhir pengobatan. Dari hasil penelitian ini nampaknya jumlah kuman yang masih hidup menghalangi pembentukan respons imun Thl, sehingga hasilnya menunjukkan respons imun Th2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai biakan kuman yang masih positif dan pemantauan meningkatnya produksi sitokin Thl.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 18/02 Pal s
Uncontrolled Keywords: M. tuberculosis infection - cell-mediated immune response - immunopa¬thogenesis
Subjects: R Medicine > RC Internal medicine > RC306-320.5 Tuberculosis
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
JUSTINUS FRANS PALILINGAN, 099411583 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorProf. S. Hood Alsagaff, dr., Sp.P (K)UNSPECIFIED
Thesis advisorProf. Dr. F.X. Budhianto S, dr., Sp.PKUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Fariddio Caesar
Date Deposited: 21 Oct 2016 23:12
Last Modified: 13 Jun 2017 21:36
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31961
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item