O.S. HARTANTO, 099712384 D
(2004)
PERAN IL-1;, IL-10, IFN-y DAN NEUTROFIL PADA STROKE ISKEMIK.
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Stroke merupakan masalah yang sangat penting di Indonesia. Di Amerika Serikat insidens 500.000 orang per tabun dan 150.000 di antaranya meninggal dunia, yang tetap hidup tetapi banyak yang menderita cacat dan kerugian materiil mencapai 13,5 milyar dollar.
Di Indonesia penelitian Epidemiologi yang sempurna belum pernah diadakan, Departemen Kesehatan tahun 1986 melaporkan prevalensi Stroke adalah 35,6 per 100.000 penduduk.
Data stroke peserta askes di Jakarta umur < 56 tahun 33,3% dan > 56 tahun 66,7% dati 587 pasien yang dirawat tahun 1996, sedang beaya yang dikeluarkan Rp 449.872.450,
Di antara penyebab tingginya mortalitas dan morbiditas serta besarnya beaya perawatan disebabkan karena penanganan stroke yang belum memadai. Sedang salah satu faktor penanganan stroke ditentukan oleh pengetahuan tentang patogenesis stroke. Kematian neuron pada penderita stroke bisa terjadi oleh karena proses eksitotoksik, nekrosis, dan apoptosis.
Paragenesis stroke yang melibatkan proses inflamasi melibatkan peran sitokin, penelitian ini bertujuan mengungkapkan peran sitokin, IL-Iβ, IFN-y, IL-10 dan Neutrofil.
Pada penelitian ini, kelompok kasus stroke isemik terdiri dari 30 orang penderita 40-80
Tahun dan kelompok kontrol 28 orang, dilakukan matching dari kedua kelompok umur, jenis kelamin dan ras.
Homogenitas kelompok kasus dengan kelompok kontrol diuji dengan Wilks Lambda yang temyata homogen. Kadar sitokin diukur dengan Elisa dari darah vena masing-masing subjek. Pada kelompok kasus dilakukan CT -scan kepala tanpa kontras.
Uji perbedaan kadar ketiga sitokin IL-Iβ, IFN-y, IL- 1 0 dan Neutrofil, pads kasus kontrol, dilakukan analisis multivariat, untuk melihat peran sitokin secara bersama antar kelompok.
Analisis diskriminan dilakukan untuk melihat sitokin sebagai diskriminator. Kontribusi fungsi sitokin diskriminator tersebut didapat dari perkalian kadar sitokin dengan koefisien diskriminasi Wilks Lambda.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna dari kadar ketiga sitokin dan neutrofil, secara bersama antar kelompok stroke dan kontrol. Tiga diskriminator yang muncul pada analisis diskriminan adalah Neutrofil, IL-Iβ, IL-10. Diskriminator yang paling kuat adalah Neutrofil dan kedua kelompok mempunyai kekuatan perbedaan 73,7%.
Neutrofil dianggap sebagai diskriminator yang paling kuat di samping itu pada kelompok kasus stroke terdapat hubungan yang bermakna antara peningkatan Neutrofil dengan luas infark, dapat disimpulkan Neutrofil sebagai indikator pemburukan. Ada perbedaan kadar neutrofil, sitokin IL-Iβ, IFN-y, IL-10 pada penderita stroke dan orang sehat
Masih perlu dipertimbangkan pengobatan stroke dengan pemanfaatan sitokin antagonis dan antibodi anti neutrofil
Actions (login required)
|
View Item |