SOENARNATALINA M., 090214914 D
(2006)
PENGEMBANGAN INDEKS KELUARGA SEJAHTERA DI PROVINSI JAWA TIMUR.
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Tingkat kesejahteraan suatu masyarakat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik yang ada di dalam maupun yang datang dari luar lingkungan keluarga yang bersangkutan. Faktor internal yang menentukan tingkat kesejahteraan suatu keluarga antara lain adalah kondisi kesehatan, tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, ketrampilan, penguasaan teknologi, kemampuan ekonomi dan lain sebagainya. Faktor eksternal dapat berupa struktur sosial ekonomi, fasilitas pendidikan, produksi dan konsumsi, transportasi dan komunikasi yang dapat menjadi pendukung bagi upaya memenuhi kebutuhan kesejahteraan keluarganya.
Menurut Miles dan livings, ada empat indikator untuk merumuskan konsep keluarga sejahtera yaitu : Rasa aman atau security, kesejahteraan atau welfare, kebebasan atau Freedom, dan jati diri atau identity. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dapat melaksanakan fungsi keluarga dengan terpadu dan serasi. Beberapa fungsi keluarga adalah fungsi keagamaan, kebudayaan, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan pemeliharaan lingkungan. Apabila fungsi keluarga dijalankan secara baik oleh keluarga, maka kesejahteraan keluarga akan terjamin.
Bila diperhatikan dengan seksama, sebenarnya berbagai indikator yang telah digunakan selama ini (indikator keluarga sejahtera menurut BKKBN) lebih bersifat sebagai kriteria bertahap, artinya bila belum memenuhi kriteria suatu tahapan, maka keluarga tersebut masih berada pada tahapan di bawahnya. Penggunaan kriteria bertahap ini dapat menimbulkan masalah dalam penentuan terhadap keluarga sejahtera. Keluarga yang tidak memenuhi satu atau beberapa kriteria pada satu tahap belum tentu tidak memenuhi kriteria tahap di atasnya. Sebaliknya keluarga yang sudah memenuhi kriteria suatu tahapan belum tentu sudah memenuhi semua kriteria tahapan di bawahnya.
Indikator keluarga sejahtera dapat diamati dari berbagai aspek yaitu kesehatan dan gizi, pendidikan, perumahan dan lingkungan, sosial budaya dan ekonomi. Kesejahteraan sebenarnya tidak dapat hanya diukur dengan melihat satu variabel/dimensi karena bersifat multidimensional. Indikator hanya memiliki suatu kondisi/variabel tertentu. Untuk mengatasi masalah tersebut, dalam mengukur suatu kondisi yang bersifat multidimensional bisa digunakan indeks atau indikator komposit dari beberapa indikator yang ada.
Indikator adalah suatu ukuran untuk mengukur perumahan, sedangkan indeks adalah kumpulan beberapa indikator, dan dengan metode tertentu didapatkan suatu nilai yang nantinya dapat digunakan sebagai kriteria atau indikator komposit. Oleh sebab itu untuk dapat menilai tingkat keluarga sejahtera diusulkan untuk menggunakan indeks keluarga sejahtera sebagai metode tambahan di samping penggunaan berbagai indikator yang sudah ada.
Permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini adalah : (1) Dari indikator keluarga sejahtera yang sudah ada dan indikator keluarga sejahtera yang diusulkan dalam penelitian ini, indikator mana yang merupakan indikator yang valid dan reliabel? (2) Berdasarkan indikator keluarga sejahtera yang valid dan reliabel, dapatkah dikembangkan indeks keluarga sejahtera? (3) Bagaimana pengujian ketepatan indeks keluarga sejahtera yang telah dikembangkan dalam mengkategorikan tingkat kesejahteraan keluarga? (4) Untuk menentukan kategori keluarga sejahtera, dapatkah dikembangkan piranti lunak (soft ware) untuk memudahkan data entry, dan penentuan kategori keluarga sejahtera?
Tujuan umum penelitian ini adalah menyusun indeks keluarga sejahtera yang nantinya digunakan sebagai kriteria penentuan tingkat keluarga sejahtera. Tujuan khusus penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi indikator keluarga sejahtera yang valid dan reliabel. (2) Mengembangkan indeks keluarga sejahtera. (3) . Menguji ketepatan indeks keluarga sejahtera dalam mengkategorikan tingkat kesejahteraan keluarga. (4) Mengembangkan piranti lunak (soft ware) yang dapat digunakan untuk menentukan kategori keluarga sejahtera.
Dua tahap penelitian yaitu pengembangan indeks dan pengujian indeks. Lokasi penelitian di 5 kabupaten yaitu kabupaten Sidoarjo, Bangkalan, Lamongan, Probolinggo dan Blitar. Populasi dari penelitian ini adalah keluarga di provinsi Jawa Timur. Sampel penelitian adalah keluarga yang dipilih pada daerah penelitian. Teknik pengambilan sampel secara multistage random sampling dengan besar sampel 960 keluarga.
Data dikumpulkan secara primer, dengan menggunakan pedoman wawancara/kuesioner. Selain itu dikumpulkan beberapa data sekunder untuk memperdalam kajian dari penelitian ini. Variabel yang diteliti adalah variabel karakteristik responden (umur, pendidikan, pekerjaan), variabel yang merupakan indikator kesehatan terdiri dari 25 variabel, indikator pendidikan terdiri dari 4 variabel, indikator perumahan dan lingkungan terdiri dari 14 variabel, indikator sosial budaya terdiri dari 5 variabel, serta indikator ekonomi 11 variabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan berbagai variabel yang merupakan indikator kesehatan, pendidikan, perumahan dan lingkungan, sosial dan budaya serta ekonomi. Dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) maka ada beberapa variabel dinyatakan valid, p < 0,05) dan dinyatakan reliabel (S, p < 0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Formula untuk menghitung indeks keluarga sejahtera yaitu : indeks keluarga sejahtera = 0,44 x indeks kesehatan + 0,66 x indeks pendidikan + 0,63 x indeks perumahan dan lingkungan + 0,55 x indeks sosial dan budaya + 0,76 x indeks ekonomi. Dari perhitungan skor komposit, kategori keluarga sejahtera adalah 8,3% pra sejahtera, 20,6% KS 1, 36,6% KS II, 31,9% KS III serta 2,6 % KS III Plus. (2) Indeks yang dihasilkan konsisten sebesar 94,2% dalam mengklasifikasikan tingkat kesejahteraan keluarga.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan perlunya dilakukan sosialisasi dan pemanfaatan formula indeks keluarga sejahtera yang telah dibentuk.
Actions (login required)
|
View Item |