DOTI WAHYUNINGSIH, 090013747 D (2006) PENGARUH HIDROKSOKOBALAMIN TERHADAP PATOGENESIS DIABETES PADA TIKUS WISTAR MLD-STZ SUATU MODELDIABETES MELLITUS TIPE I PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 33.pdf Download (110kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s3-2007-wahyunings-3662-disk27-7.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Diabetes Mellitus tipe 1 (DMT 1), merupakan penyakit otoimun. Kejadian DMT 1 diawali oleh insulitis yaitu peradangan pada jaringan pankreas yang didominasi oleh sel mononuklear (limfosit, makrofag, dan monosit). Limfosit pada DMT 1 adalah dari fenotip T CD4+ penghasil IFN-γ suatu sitokin yang memicu sel β pankreas dan makrofag untuk mengekspresi enzim iNOS—enzim yang mengkatalisis reaksi pembentukan radikal NO(Nitrogen Oksida). NO memiliki fungsi fisiologis luas, meskipun demikian dalam jumlah berlebihan berdampak merugikan bagi sel. Para peneliti menyatakan bahwa pada diabetes otoimun (DMT 1), NO merupakan radikal yang memperantarai patogenesis DMT 1 pada manusia maupun pada hewan coba diabetes MLD-STZ (Multiple Low Dose Streptozocin) suatu hewan model DMT 1. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh pengikatan NO terhadap patogenesis diabetes pada hewan coba tikus Wistar MLD-STZ. Parameter pada penelitian ini adalah; 1) Nitrogen oksida (NOV), yang dalam cairan tubuh radikal ini terdapat sebagai senyawa nitrat dan nitrit yang stabil, 2) Jumlah sel pengekspresi enzim iNOS, 3) indeks insulitis pada pulau Langerhans jaringan pankreas, serta 4) kadar glukosa darah. Metoda penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap serta uji statistik Anova dengan derajad kepercayaan 5%. Pada penelitian ini digunakan model DMT 1 dengan menggunakan tikus putih jantan galur Wistar MLD-STZ sebagai model, usia 4 minggu. Pembuatan model DMT 1 pada hewan coba ini dilaksanakan dengan memaparkan streptozocin dosis subtoksik sebesar 20 mg/kgBB/hari selama 5 hari secara intraperitoneal pada hewan coba. Hiperglikemia (>181 mg/dl) timbul 4 minggu pasca penyuntikan streptozocin terakhir, disertai timbulnya insulitis pada pulau Langerhans jaringan pankreas. Streptozocin adalah senyawa penghasil radikal NO' dan radikal OH dalam jumlah besar. Untuk mempelajari peran NO terhadap patogenesis diabetes karena streptozocin dosis subtoksik 20 mg/kgBB/ hari, dipergunakan hidroksokobalamin. Senyawa ini adalah suatu nucleophile yang dengan demikian memudahkannya mengikat radikal NO untuk membentuk senyawa nitrosokobalamin, yang akan dikeluarkan bersama urin. Dalam penelitian ini dosis hidroksokobalamin yang dipergunakan adalah 20 mg/kg BB/hari, diberikan sebanyak 5 kali dalam waktu 4 minggu. Pemberian pertama dilaksanakan pada hari ke 5 pasca pemberian streptozocin terakhir. Dosis hidroksokobalamin sebesar tersebut berhasil; 1) mencegah peningkatan kadar nitrat dan nitrit serum dan 2) menghambat ekspresi iNOS, 3) mencegah peningkatan indeks insulitis, pada pulau Langerhans jaringan pankreas serta 4) mencegah peningkatan kadar glukosa darah hewan coba tikus wistar diabetes MLD-STZ— model DMT 1. Disimpulkan bahwa pengikatan NO memperbaiki keadaan hewan coba tikus diabetes MLD-STZ, dengan demikian pengikatan NO, diduga dapat dipergunakan untuk mempengaruhi DMT 1 pada manusia, misalnya pada tahap awal yaitu pada saat telah ditemukan ICA (islet cells autoantibodies) sebelum timbulnya hiperglikemia karena NO .

Actions (login required)

View Item