KARAKTERISASI MOLEKUL PROTEIN FIMBRIA Corynebacterium diphtheria SEBAGAI KANDIDAT BAHAN DIAGNOSTIK: Penelitian Diskriptif Laboratorik

WARAS BUDIMAN, 090710141 (2013) KARAKTERISASI MOLEKUL PROTEIN FIMBRIA Corynebacterium diphtheria SEBAGAI KANDIDAT BAHAN DIAGNOSTIK: Penelitian Diskriptif Laboratorik. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2013-budimanwar-28980-8.abstr-k.pdf

Download (167kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
Binder1budimanwar.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi morfologi, koloni dan molekuler Corynebacterium diphtheriae dari swabbing pasien yang terinfeksi dari Jawa Timur yang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, isolasi dan karakterisasi protein fimbria bakteri Corynebacterium diphtheriae, uji antigenesitas dan spesifisitas sebagai antigen determinan untuk pengembangan sehingga didapatkan bahan uji untuk pengembangan diagnostik penyakit difteri. Prosedur penelitian ini terdapat beberapa tahap, yaitu: tahap pertama adalah isolasi dan identifikasi Corynebacterium diphtheriae secara biokimiawi dan molekuler; Tahap kedua adalah karakterisasi dan isolasi protein bakteri Corynebacterium diphtheriae; Tahap ketiga adalah uji antigenesitas, sensitivitas dan spesifisitas crude protein dan protein murni dari fimbria Corynebacterium diphtheriae dengan teknik indirect-ELISA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Sekuens gen 16S rRNA Corynebacterium diphtheriae dari pasien yang terinfeksi dari Jawa Timur menunjukkan strain ATCC 43833 yang berbeda dengan strain dari GenBank yaitu strain AF262996. Telah berhasil diisolasi protein murni dari fimbria dengan BM 58,3 kDa yang bersifat spesifik terhadap Corynebacterium diphtheriae. Berdasarkan uji ELISA dapat dinyatakan, bahwa crude protein Corynebacterium diphtheriae dan protein murni (p58,3 kDa) memiliki antigenisitas yang berbeda sangat signifikan (p<0,01), secara berurutan dari tinggi ke yang terendah terhadap serum kelinci anti- Corynebacterium diphtheriae, anti-Salmonella dan serum kontrol. Nilai sensitivitas crude protein fimbria Corynebacterium diphtheriae terhadap diagnosis Difteri pada hewan coba (mencit) yang diimunisasi homogenat bakteri adalah 81,3%, sedangkan nilai spesifisitasnya sebesar 96,9%. Nilai sensitivitas protein murni (p58,3 kDa) dari fimbria Corynebacterium diphtheriae terhadap diagnosis Difteri pada hewan coba (mencit) yang diimunisasi homogenat bakteri adalah 96,9% dengan nilai spesifisitas sebesar 100%. Pada penelitian ini dinyatakan temuan molekul protein fimbria sebagai antigen determinan, protein murni dengan BM 58,3 kDa memiliki spesifisitas lebih tinggi dari pada crude protein dan teruji dengan indirect-ELISA menunjukkan sensitivitas dan spesifisitas lebih tinggi yang dapat digunakan sebagai kandidat diagnosis difteri.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis. K. 40/13 Bud k
Uncontrolled Keywords: diphtheria, diagnostic, sensitivity, specificity, ELISA.
Subjects: Q Science > Q Science (General) > Q179.9-180 Research
R Medicine
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
WARAS BUDIMAN, 090710141UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorFedik Abdul Rantam, Prof.Dr.H.,drhUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Yusuf Jailani
Date Deposited: 03 Oct 2016 06:10
Last Modified: 18 Jun 2017 16:55
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32175
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item