MODEL TRANSMISI DEMAM BERDARAH DENGUE DI DATARAN TINGGI KABUPATEN WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH (KAJIAN BIONOMIK VEKTOR DAN LNGKUNGAN)

MARTINI, 090810071D (2014) MODEL TRANSMISI DEMAM BERDARAH DENGUE DI DATARAN TINGGI KABUPATEN WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH (KAJIAN BIONOMIK VEKTOR DAN LNGKUNGAN). Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (FULL TEXT)
Binder1martini.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2015-martini-38602-8.abstr-k.pdf

Download (555kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK 2)
gdlhub-gdl-s3-2015-martini-38602-9.abstr-t.pdf

Download (629kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) telah terjadi di dataran tinggi Kabupaten Wonosobo. Tahun 2009 telah terjadi KLB dengan incidence 59,3/ 100.000 penduduk. Di tahun sebelumnya incidence DBD < 10/100.000 penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model transmisi DBD di dataran tinggi Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah cross sectional. Sampel sejumlah 46 kelurahan yang terbagi 20 kelurahan/desa yang terletak di ketinggian 500-1.000 m dpl, 8 kelurahan/desa > 1.000 m dpl, dan 18 kelurahan dataran rendah Kota Semarang. Jenis Variabel yang diteliti adalah lingkungan fisik, sosial, biologi, kompetisi vektor, tingkat infeksi transovarial dan strain virus pada vektor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ae. albopictus di dataran tinggi Kabupaten Wonosobo masih ditemukan hingga pada ketinggian >1.000 m dpl. Kompetisi Ae. aegypti dan Ae. albopictus hampir seimbang dan kedua jenis dapat ditemukan baik di dalam (indoor) maupun di luar rumah (out- door). Tingkat kepadatan larva melebihi standar program berdasarkan House Indeks (HI) dan Ovitrap Indeks (OI) terutama pada ketinggian 500-1.000 m dpl. Infeksi transovarial melalui metode imunohistomikia (IHC) terjadi baik pada Ae. aegypti dan Ae. albopictus, masing-masing sebesar 39,7% dan 24,2%. Konfirmasi virus pada vektor di dataran tinggi melalui PCR belum dapat dideteksi. Parameter lingkungan seperti suhu dan kelembaban udara di dataran tinggi Kabupaten Wonosobo telah memenuhi persyaratan yang dapat mendukung kehidupan vektor DBD. Infeksi transovarial terbukti berpengaruh terhadap peningkatan incidence DBD di dataran tinggi (500-1.000 m dpl), dan hal ini mengindikasikan bahwa transmisi lokal telah terjadi. Pengedalian vektor DBD di dataran tinggi perlu diupayakan melalui peran aktif masyarakat dengan PSN baik dilakukan baik dalam dan luar rumah.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK. Dis K. 10-15 Mar m
Uncontrolled Keywords: dengue hemorragic fever, vector, Aedes sp, transovarial infection, highland area
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > R Medicine (General) > R735-854 Medical education. Medical schools. Research
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA791-954 Medical geography. Climatology. Meteorology
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
MARTINI, 090810071DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorChatarina U.W., Prof.Dr.,dr.,MS.,MPHUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Yusuf Jailani
Date Deposited: 05 Oct 2016 04:52
Last Modified: 05 Oct 2016 04:52
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32197
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item