ABDUL RAHMAN, 099712445D (2001) LINGKUNGAN DAN DIVERSIFIKASI BISNIS ASURANSI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI ASURANSI JIWA DI INDONESIA. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) rahmanabdu.pdf Download (525kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s3-2007-rahmanabdu-3513-dise02-3.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Di Indonesia, bisnis asuransi jiwa diakui belum merakyat sebagai akibat rendahnya pemahaman masyarakat tentang manfaat berasuransi terutama asuransi jiwa, di samping itu masih ada keragu-raguan sebagian masyarakat dalam proses penyelesaian klaim. Hal inilah, yang menyebabkan industri asuransi jiwa di Indonesia sulit berkembang dan terpaksa hanya mampu mengandalkan Captive market. Meskipun demikian, beberapa tahun terakhir ini industri asransi jiwa mulai melakukan perubahan kegiatannya untuk menyesuaikan dengan perubahan lingkungan. Namun, ternyata perubahan lingkungan tersebut belum mampu secara maksimal dimanfaatkan untuk memperbaiki kinerja keuangannya. Lingkungan eksternal dan internal yang mempengaruhi perubahan kegiatan perasuransian di Indonesia, yakni: Keputusam Menteri Keuangan (KMK.No.224/93), rasio penduduk tertanggung, bunga deposito berjangka, hasil konversi nilai tukar Rupiah/US Dollar, solvabilitas perusahaan, solvency margin ratio, tingkat kecukupan modal (CAR), rasio biaya komisi asuransi, rasio biaya manajemen asuransi dan rasio beban klaim asuransi. Sedang diversifikasi bisnis asuransi masih menganut pola lama, sehingga hasil diversifikasi produk asuransi jiwa (HDPAJ) dan hasil diversifikasi investasi (HDI) juga masih rendah, meskipun polanya sudah mulai bergeser mengikuti perubahan lingkungan akan tetapi kinerjanya masih buruk, hal ini dapat tercermin rendahnya jumlah penduduk tertanggung. Pada sisi lain, dapat ditunjukkan rendahnya kemampuan sendiri (own retention) untuk menjamin risiko pertanggungan jiwa dapat tercermin rendahnya solvency margin ratio. Untuk memperbaiki kinerja perusahaan menggunakan proposisi lingkungan, diversifikasi, kinerja (environment, diversification dan performance) dan konsep kesesuaian strategi (strategy fit) atau kesepadanan (matching), maka diharapkan melalui konsep ini perusahaan mampu memanfaatkan kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya. Untuk memperbaiki kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan merumuskan secara tepat besarnya premi asuransi yang dapat mencerminkan kemampuan masyarakat dan pola penempatan investasi juga mencerminkan likuiditas tinggi, aman dan berhasil relatif besar dengan memanfaatkan perubahan lingkungan. Berdasarkan kondisi empiris dan latar belakang teoritis konsep Iingkungan, diversifikasi dan kinerja, maka diharapkan mampu memberikan jawaban atas sejumlah masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, apakah Iingkungan berpengruh terhadap diversifikasi bisnis asuransi dan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk menguji kembali konsep Iingkungan, diversifikasi dan kinerja khususnya dalam bidang industri asuransi jiwa. Sedang tujuan penelitian ini, secara khusus untuk menganalisis dan menguji pengaruh variabel lingkungan eksternal dan internal terhadap RHDPAJ dan RHDI serta terhadap kinerja keuangan perusahaan. Selanjutnya, menganalisis dan menguji RHDPAJ dan RHDI terhadap kinerja keuangan perusahaan baik SKE maupun MKE, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu perbedaan indeks determinasi (sumbangan) terhadap kinerja keuangan perusahaan. Untuk menjawab permasalahan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka penelitian ini dirancang dalam bentuk penelitian kausal komparatif . Data yang digunakan dalam bentuk gabungan (pooling data) melalui times series SKE tahun 1995 dan 1996 dan MKE tahun 1998 dan 1999. Dengan mengambil sampel pada kedua masa tersebut diharapkan dapat mewakili populasi seluruh perusahaan asuransi jiwa pada masing-¬masing kondisi yang berbeda. Jumlah sampel ada 45 perusahaan yang terdiri dari; BUMN 1 perusahaan, Swasta 25 perusahaan dan patungan 19 perusahaan dari 62 perusahaan industri asuransi di Indonesia. Selanjutnya untuk menguji pengaruh lingkungan terhadap diversifikasi bisnis asuransi, yakni: RHDPAJ dan RHDI, lingkungan terhadap kinerja keuangan perusahaan serta diversifikasi bisnis, yakni: RHDPAJ dan RHDI terhadap kinerja keuangan perusahaan secara bersama-sama menggunakan analisis regresi ganda. Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel lingkungan terhadap masing-masing variabel diversifikasi bisnis asuransi, yakni: RHDPAJ dan RHDI serta pengaruh masing-masing variabel diversifikasi bisnis asuransi terhadap kinerja keuangan perusahaan menggunakan classical path analysis. Untuk menguji ada tidaknya perbedaan signifikansi dan sumbangan pengaruh lingkungan, diversifikasi bisnis asuransi dan kinerja keuangan menggunakan ukuran signifikansi Fhitung secara bersama-sama dan thitung secara individual dengan nilai P=0,050 dan sumbangannya secara bersama-sama menggunakan indeks determinasi (R2) dan individual menggunakan koefisien jalur (beta) SKE dan MKE. Hasil analisis dapat dijelaskan bahwa secara bersama-sama variabel lingkungan, yakni: rasio penduduk tertanggung, bunga deposito berjangka, Rupiah.US Dollar, solvency margin ratio, rasio biaya komisi asuransi, rasio biaya manajemen asuransi dan rasio beban klaim asuransi memiliki pengaruh signifikan terhadap RHDPAJ dan kemapuan menjelaskan ketujuh lingkungan secara bersama-sama terhadap RHDPAJ sumbangannya relatif tinggi SKE dan MKE. Sedangkan lingkungan, yakni: kepatuhan perusahaan pada KMK No.224/93, rasio penduduk tertanggung, bunga deposito berjangka, hasil konversi nilai tukar Rupiah/US Dollar, solvabilitas perusahaan, CAR dan RHDPAJ juga memiliki pengaruh signifikan terhadap RHDI perusahaan dan kemampuan menjelaskan ketujuh variabel tersebut secara bersama-sama terhadap RHDI juga relatif tinggi SKE dan MKE. Hubungan langsung seluruh variabel lingkungan dan diversifikasi bisnis asuransi, yakni: RHDPAJ dan RHDI secara bersama-sama terhadap kinerja keuangan perusahaan memiliki pengaruh yang relatif tinggi dan kemampuan menjelaskannya juga memiliki sumbangan yang relatif lebih besar SKE jika di banding pada MKE sumbangannya relatif lebih rendah meskipun besarannya masih relatif besar. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya kenaikan sumbangan pengaruh positif dari RHDPAJ yang sangat besar namun diikuti oleh sumbangan pengaruh positif dari RHDI yang juga relatif besar meskipun proporsinya lebih rendah dari kenaikan sumbangan pengaruh positif dari RHDPAJ pada MKE Sedang hubungan pengaruh langsung masing-masing variabel dalam lingkungan baik eksternal maupun internal, diversifikasi bisnis asurasi terhadap kinerja keuangan yang memiliki pengaruh signifikan dan sumbangan relatif besar didominasi oleh variabel RHDPAJ dan RHDI SKE dan MKE. Denga demikian, maka hubungan lingkungan terhadap kinerja keuangan melalui diversifikasi, yakni: RHDPAJ dan RHDI sumbangannya lebih besar daripada hubungan langsung lingkungan terhadap kinerja keuangan

Actions (login required)

View Item