IMPLIKASI PERGESERAN STRUKTUR EKONOMIPADA PERUBAHAN PENAWARAN BARANG EKSPOR INDONESIA

SARWEDI, 099512020D (2001) IMPLIKASI PERGESERAN STRUKTUR EKONOMIPADA PERUBAHAN PENAWARAN BARANG EKSPOR INDONESIA. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
sarwedi.pdf

Download (607kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-sarwedi-3478-dise06-3.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Hampir setiap negara berkembang dewasa ini telah menjadikan pembangunan sebagai komitmen bangsa untuk mengejar ketertinggalannya dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspeknya adalah pembangunan ekonomi yang merupakan bagian integral dari pembangunan nasional suatu negara. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk meningkat dalam jangka panjang yang dapat mendorong perbaikan kesejahteraan ekonomi masyarakat miskin. Untuk mewujudkan pembangunan ekonomi tersebut, Indonesia melakukan pembangunan di segala sektor ekonomi. Salah satu sektor ekonomi yang mendapat perhatian adalah sektor perdagangan yang membawa konsekuensi pada keterbukaan ekonomi domestik terhadap perkonomian intemasional. Menurut pandangan kaum klasik dan neo-klasik, alasan utama terjadinya perdagangan internasional adalah terciptanya keuntungan bagi kedua negara yang melakukan perdagangan. Perdagangan suatu negara dengan negara lain terjadi karena kedua negara tersebut mengharapkan dapat saling memperoleh keuntungan berupa peningkatan efisiensi produksi. Oleh karena itu dengan melakukan perdagangan, suatu negara dapat membeli dengan harga yang lebih rendah dibandingkan apabila memproduksi sendiri dan mungkin dapat menjual ke luar negeri pada tingkat harga yang relatif tinggi. Perdagangan internasional yang dilakukan oleh suatu negara juga berkaitan dengan corak pergeseran struktur ekonominya. Sedangkan corak pergeseran struktur ekonomi ditentukan oleh perubahan komposisi produksi (primary oriented), sektor industri (industry oriented), atau keseimbangan kedua sektor tersebut. Corak pergeseran struktur ekonomi juga ditentukan oleh perbedaan faktor timing menyangkut faktor dimensi waktu dimana pergeseran struktur ekonomi berlangsung. Dengan demikian, terlihat adanya hubungan yang relatif erat antara pergeseran struktur ekonomi dengan corak perdagangan suatu negara. Penelitian ini menganalisis dampak pergeseran struktur ekonomi terhadap perubahan ekspor Indonesia, serta menguji validitas teori Iqnacy tentang pergeseran struktur ekonomi dalam kaitannya dengan komposisi ekspor. Menganalisis dampak perubahan nilai tukar terhadap perubahan ekspor Indonesia, dan menguji tesis Poot, Kuyvenhoven, dan Jansen (1991) tentang peranan panting nilai tukar terhadap perubahan ekspor; menganalisis dan menguji dampak investasi asing terhadap perubahan ekspor Indonesia sebagaimana diungkapkan oleh Booth and Cawley (1982). Menganalisis dan menguji teori penawaran ekspor tentang dampak perubahan harga ekspor terhadap perubahan ekspor Indonesia; menganalisis dampak perubahan inflasi yang bercirikan cost push inflation (Indrawati, 1996) terhadap perubahan ekspor Indonesia. Menganalisis dampak pergeseran struktur ekonomi, perubahan nilai tukar, investasi asing, perubahan harga ekspor, dan inflasi secara bersama-sama terhadap perubahan ekspor Indonesia Adapun fokus utama dalam penelitian ini adalah keterkaitan antara kuantitas ekspor dengan pergeseran struktur ekonomi dengan menggunakan dasar pemikiran Iqnacy (1980). Teori Iqnacy pada dasamya menyatakan bahwa pergeseran struktur produksi atau struktur ekonomi akan menentukan jenis dan kuantitas komoditi ekspor melalui beberapa tahapan, yaitu tahapan yang ditandai dengan sistem produksi yang sederhana, tahapan berikutnya ditandai dengan mulai masuknya barang impor modal. Pada tahap ketiga, dengan masuknya impor barang modal maka terjadi pergeseran strukturekonomi yang lebih modem. Tahap keempat adalah adanya peningkatan impor barang modal. Tahap kelima adalah mulai membesarnya dampak irnpor barang modal terhadap struktur produksi dan diakhiri dengan semakin Iengkapnya sektor produksi karena adanya konvergensi antara pergeseran struktur produksi domestik dengan struktur produksi internasional. Model analisis yang diterapkan pada penelitian ini bersifat dinamis, yaitu menggabungkan antara dampak jangka pendek dengan dampak jangka panjang dengan menggunakan dasar perhitungan Ordinary Least Square (OLS). Pencapaian model dinamis dilakukan dengan mengkombinasikan model standard dan model quadratic cost function. Quadratic cost function dilibatkan dalam model analisis dengan pertimbangan bahwa dalam jangka pendek terjadi kekakuan harga yang menyebabkan terjadinya disequilibrium. Kombinasi yang dilakukan akan memunculkan model Error Correction (ECM). Karena OLS merupakan model analisis yang sederhana, maka untuk dapat menerapkannya secara baik, tanpa hams kehilangan sifat tidak bias, diperlukan pengujian statistik secara ketat. Pada tahap awal dilakukan uji stasioneritas data dengan menggunakan uji Unit Roots yang mengacu pada dua metode yaitu metode Dickey-Fuller (DF) dan metode Phillip-Perron (PP). Disamping itu juga akan dilakukan uji stasioneritas dalam persamaan dengan menggunakan metode uji Johansen Cointegration. Pengujian-pengujian elementer tersebut diperlukan untuk sampai pada model analisis Error Correction Model (ECM), disamping sebagai upaya untuk memenuhi asumsi klasik OLS. Setelah ECM dapat terbentuk maka masih diperlukan uji diagnostik, berupa uji terhadap homoskedastisitas, otokorelasi, normalitas, spesifikasi model, dan stabilitas model. Beberapa variabel yang akan digunakan dalam analisis ini, secara spesifik dapat didefinisikan sebagai berikut: (1) variabel pergeseran struktur ekonomi yang terjadi di Indonesia di proxy dengan rasio pendapatan nasional dari sektor sekunder (manufaktur) dengan pendapatan nasional dari sektor primer (pertanian dan pertambangan); (2) variabel investasi asing ( dalam satuan juta US Dollar) adalah jumlah investasi asing (PMA) kumulatif yang disetujui pemerintah dan sudah memasukkan proyek investasi baru, perluasan, perubahan, penggabungan, alih status atau pencabutan (pembatalan); (3) variabel kurs valuta asing dalam hal ini menggunakan kurs spot rupiah terhadap dollar US.; (4) variabel inflasi dihitung berdasarkan perubahan indeks harga konsumen (IHK) Indonesia; penawaran ekspor adalah jumlah (kuantitas) barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara untuk diekspor keluar negeri dalam usaha untuk menghasilkan devises Variabel jumlah ekspor barang yang ditawarkan Indonesia menggunakan nilai ekspor Indonesia dalam satuan volume ekspor di Iuar kelompok migas; (5) variabel harga ekspor diproxy dengan menggunakan ekspor unit value Indonesia atau indeks perdagangan besar Indonesia. Hasil analisis yang telah dilakukan ternyata model ECM standard tidak mampu memenuhi prasyarat yang ditetapkan oleh OLS, karena memiliki kelemahan dalam uji homoskedastisitas, sehingga terdapat potensi indikator pengujian diagnostik untuk overestimate atau underestimate. Oleh sebab itu untuk menghindari efek negatif kegagalan uji tersebut diterapkan model OLS alternatif yaitu Weighted Least Square (WLS), yaitu model analisis OLS dengan menggunakan penimbang. Di dalam penelitian ini WLS yang dilakukan dengan prosedur umum Wald, melalui penggabungan ECM dengan WLS, ternyata mampu menghasilkan basil pengamatan yang secara statistik sangat memuaskan, yakni berupa lolosnya uji diagnostik sebagai bentuk terpenuhinya asumsi kiasik. Estimasi yang dilakukan dengan menggunakan penggabungan antara ECM¬WLS menunjukkan bahwa variabel pergeseran struktur ekonomi menunjukkan hubungan yang signifikan dalam jangka pendek dan juga menunjukkan hubungan yang positif dengan volume ekspor, namun dalam jangka panjang, hubungan antara keduanya menjadi tidak terlalu kuat secara statistik. Dengan demikian pergeseran struktur ekonomi yang lebih mengarah pada pertumbuhan sektor industri akan dapat mendorong pertumbuhan kuantitas ekspor secara agregat. Fakta ini membuktikan kebenaran pemikiran Iqnacy (1980) apabila diterapkan pada perekonomian intemasional Indonesia, paling tidak dalam kurun waktu 1983-1997. Variabel penanaman modal asing menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan secara statistik dalam jangka panjang, namun signifikansi dalam jangka pendek sangat lemah. Variabel nilai tukar menunjukkan hubungan yang positif dalam jangka pendek, namun justru berdampak menurunkan volume ekspor dalam jangka panjang. Di sisi lain, faktor harga barang ekspor memiliki dampak positif dan signifikan dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangka panjang, peningkatan harga komoditi ekspor justru akan menurunkan volume ekspor. Akhirnya, dalam penelitian ini ditemukan pula hubungan antara volume ekspor dengan inflasi yang tidak menunjukkan hubungan yang berarti, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Di samping membahas faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor secara agregat, studi ini juga melihat secara lebih khusus terhadap beberapa kelompok komoditi ekspor yang berasal Bari sektor primer yaitu tembakau, udang, dan kopi serta sektor sekunder seperti plywood, tekstil, kertas dan timah. Hasil yang diperoleh terhadap contoh kasus yang diestimasi dengan menggunakan model yang sama terlihat adanya perbedaan basil untuk setiap komoditas ekspor. Fakta ini menunjukkan bahwa setiap komoditas ekspor memiliki sifat yang unik. </description

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKB KK-2 Dis E 06/03 Sar i
Uncontrolled Keywords: Error Correction Model, Weighted Least Square, Structural Economic Chang
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH1-691 Aquaculture. Fisheries. Angling > SH201-399 Fisheries > SH334 Economic aspects. Finance
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Ekonomi
Creators:
CreatorsNIM
SARWEDI, 099512020DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSuroso Imam Zadjuli, Prof.Dr.H.,SEUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Yusuf Jailani
Date Deposited: 04 Oct 2016 01:11
Last Modified: 19 Jun 2017 18:20
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32288
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item