ISKANDAR, 090014177D
(2005)
PENGARUH JANGKAR KARIR DAN SISTEM PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PELAYANAN PUBLIKPEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR.
Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Ketidakpuasan pegawai dalam bekerja maupun kinerja pelayanan publik yang buruk dapat dimungkinkan terjadi, disebabkan oleh buruknya sistem pengembangan karir. Selain itu, dapat dimungkinkan pula disebabkan oleh adanya ketidaksesuaian jangkar karir pegawai dengan visi dan misi organisasi pemerintahan. Berdasarkan uraian pokok latar belakang tersebut maka dirumuskan fokus permasalahan penelitian ini sebagai berikut: (1) Apakah jangkar karir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai negeri sipil, (2) Apakah sistem pengembangan karir mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai negeri sipil, (3) Apakah jangkar karir pegawai mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pelayanan publik, (4) Apakah sistem pengembangan karir berpengaruh signifikan terhadap kinerja pelayanan publik, (5) Apakah kepuasan kerja pegawai negeri sipil mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pelayanan publik. Berpangkal tolak dari rumusan masalah tersebut maka studi ini pada dasamya mengkaji konsep jangkar karir dan sistem pengembangan karir dalam organisasi. Kajian dalam hal ini difokuskan pada pengaruh dimensi jangkar karir dan sistem pengembangan karir dalam organisasi pemerintah terhadap kepuasan kerja pegawai dan kinerja pelayanan publik pegawai negeri sipil. Dimensi-dimensi sistem pengembangan karir organisasi, dibentuk dari : (1) peluang pelatihan dan pengembangan, (2) peran pimpinan/atasan dalam pengembangan karir, (3) sistem reward organisasi. Selanjutnya dengan sistem pengembangan karir yang baik dan kesesuaian jangkar karir pegawai dengan visi dan misi organisasi diharapkan dapat membentuk kepuasan kerja dan kinerja yang optimal. Populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai negeri sipil pada level manajerial yang bekerja diberbagai bidang tugas atau fungsi dalam Iingkungan pemerintahan kabupaten Kutai Kartanegara yang tersebar di 22 kantor dinas otonom, 8 kantor badan daerah, 18 kantor kecamatan. Jumlah anggota populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 205 orang, yang seluruhnya menjadi obyek dalam penelitian ini. Berdasarkan model teoritik yang diajukan dalam studi ini, selanjutnya diperoleh 200 data responden dari 205 data responden yang dapat dikumpulkan dan ditabulasi dengan alat analisis data berupa paket program Statistcal Package Soscial Solution (SPSS) release 11.0. Setelah ditabulasi data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis persamaan struktural (structural equation modellSEM) dengan program LISREL (Linear Structural Relation) versi 8.30 for Windows. Selain program LISREL, juga digunakan program PRELIS 2.30 yang merupakan preprosesor yang diperlukan untuk menyiapkan data yang akan diolah dengan LISREL. Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menemukan bahwa studi ini menemukan bahwa kesesuaian jangkar karir pegawai berpengaruh siqnifikan terhadap kepuasan kerja maupun kinerja pelayanan publik oleh pegawai. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa, pegawai yang bekerja konsisten dengan jangkar karir mereka akan cenderung merasakan kepuasan kerja dan memiliki kinerja yang balk. Sebaliknya pegawai yang bekerja tidak konsisten dengan jangkar karier mereka cenderung untuk tidak puas dan berkinerja buruk serta secara berangsur¬angsur akan bergeser jangka mereka (menyesuaikan tipe karir yang setara dengan Iingkungan kerja) atau bergerak ke suatu situasi kerja yang baru. Selain itu, studi ini menemukan pula bahwa kesesuaian sistem pengembangan karir pegawai (sistem pelatihan pengembangan, dukungan atasan dan sistem reward) berpengaruh siqnifikan terhadap kepuasan kerja maupun kinerja pelayanan publik oleh pegawai. Dengan kata lain bahwa semakin balk sistem pengembangan karir (sistem pelatihan pengembangan, dukungan atasan dan sistem reward) maka semakin tinggi kepuasan kerja maupun kinerja pelayanan publik oleh pegawai. Selanjutnya dapat dibuktikan pula bahwa kepuasan kerja pegawai negeri sipil mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pelayanan publik. Artinya bahwa semakin tinggi kepuasan kerja pegawai maka semakin tinggi kinerja pelayanan publik. Sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja pegawai maka kinerja pelayanan publik semakin rendah. Dengan kata lain bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan langsung dengan kinerja pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pegawai. Para pegawai yang merasa puas merupakan suatu prasyarat untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik. Bila melihat distribusi jangkar karir pegawai negeri sipil (PNS) yang di survei maka nampak bahwa jangkar karir dedikasi/pelayanan sosial mendominasi jangkar karir PNS kabupaten Kutai Kartanegara. Kemudian diiringi dengan jangkar karir kompetensi teknis/fungsional, jangkar karir kompetensi manajerial dan jangkar karir kewirausahaan/ kreativitas. Banyaknya pegawai yang memiliki jangkar karir dedikasi/pelayanan sosial pada dasamya sejalan dengan visi dan misi dari organisasi pemerintah yaitu pelayanan publik. Dengan kata lain bahwa jangkar karir ini mengacu pada orang-orang/pegawai yang selalu mencari kesempatan bekerja untuk mencapai sesuatu yang berharga dalam hal pelayanan umum, seperti membantu prang lain, meningkatkan keselamatan masyarakat, mengobati penyakit, dan sejenisnya.
Actions (login required)
 |
View Item |
