IDA BAGUS PUTERA MANUABA, 099913675 D (2007) EKSTERNALISASI PENGALAMAN PENGARANG BALI DALAM CERPEN:Perspektif Sosio-Fenomenologis Bergerian. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s3-2008-manuabaida-7794-bab6.pdf Download (517kB) | Preview
Preview	Text (COVER) gdlhub-gdl-s3-2008-manuabaida-7794-full COV.pdf Download (562kB) | Preview
	Text (BAB 1- 2) gdlhub-gdl-s3-2008-manuabaida-7794-full 1.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB 3) gdlhub-gdl-s3-2008-manuabaida-7794-full 1.3.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB 4) gdlhub-gdl-s3-2008-manuabaida-7794-full 2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB 5-DAPUS) gdlhub-gdl-s3-2008-manuabaida-7794-full 2.5.pdf Restricted to Registered users only Download (942kB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) gdlhub-gdl-s3-2008-manuabaida-7794-fullLAM.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Masyarakat Bali tengah mengalami krisis. Krisis terjadi karena adanya perubahan dari masyarakat tradisional dengan struktur dan kultur yang tradisionalis dan lokal menuju masyarakat modern dengan struktur dan kultur yang demokratis dan kosmopolit Masyarakat Bali yang mengalami proses perubahan, terjadi dalam kondisinya yang kompleks; dan menimbulkan berbagai ketegangan sosial dan kultural, baik berupa konflik-konflik yang terbuka maupun yang terpendam. Ketegangan atau konflik yang terjadi belum terselesaikan. Masyarakat Bali yang berubah yang berada dalam kultur modernitas dan yang mengalami ketegangan sosial dan kultural, merupakan realitas subjektif yang dialami pengarang Bali dan diekspresikan ke dalam sastra ciptaannya. Dalam hal ini sastra merupakan bagian lembaga sosial yang mencoba melakukan pergulatan sosiologis dan pencarian nilai-nilai guna merevisi kehidupan. Sastra Indonesia modern, yang menggunakan bahasa Indonesia. mencoba memetakan tata kehidupan masyarakat dan kebudayaan Bali modern. Sastra yang berbahasa Indonesia diandaikan dapat memetakan kemungkinan kehidupan sosial dan budaya yang tidak terkandung dalam bahasa daerah Bali. Dengan modernitasnya, sastra Indonesia diandaikan lebih peka dalam menangkap dan memetakan gejala-gejala kehidupan sosial dan budaya modern yang tidak terpresentasikan dalam sastra tradisional. Cerpen adalah genre sastra yang pendek, yang responsif terhadap persoalan kehidupan yang berlangsung dan berproses yang sedang mencari bentuk, dan yang diandaikan dapat menangkap pengalaman khas modernisasi yang berlangsung pada masyarakat dan kebudayaan Bali. Fenomena sosial itu dalam studi ini dikaji dengan memanfaatkan teori konstruksi sosial Bergerian yang diperkaya dengan teon-teori pendukung. Secara metodologis, studi ini menggunakan perspektif sosio-fenomenologis, serta menggunakan data karya sastra, dokumen, dan hasil wawancara pengarang. Temuan studi ini adalah: pertama, pengarang Bali melalui cerpen-cerpennya menawarkan revisi sistem sosial Bali yang berlaku yang berupa sistem sosial yang lebih egaliter dan demokratis. Pengarang juga menawarkan konstruksi manusia biasa yang tidak lagi ada hierarki. Kedua, perubahan yang ingin dilakukan pengarang Bali dalam cerpen-cerpennya masih berupa percobaan-percobaan di wilayah pinggiran (periferal), yang bersifat subjektif. disfungsional, dan belum menyentuh dasarnya, sehingga belum mengubah sistem sosial Bali. Tawaran perubahan yang benar -benar hendak merombak sistem sosial Bali, cenderung tidak berhasil dan kalau berhasil akan mengakibatkan anomali. Ketiga, ada keterpengaruhan dunia sosial pengarang pada dunia sosial karya. Sistem sosial yang melingkungi pengarang sebagai dunia sosial yang dialami, sangat menentukan konstruksi dunia sosial dalam cerpen. Keempat, parameter kebenaran yang ditawarkan pengarang Bali adalah kebenaran yang bersumber dari pengalaman sehari-hari

Actions (login required)

View Item