PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DALAM PEMBINAAN PERILAKU KESEHATAN PARA SISWA SEKOLAH DASAR DI BEBERAPA SEKOLAH DI KABUPATEN DAN KOTAMADYA MALANG : Suatu studi korelasional dan komparatif berdasarkan kasus

PAULUS ENDRAPRADANA (1990) PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DALAM PEMBINAAN PERILAKU KESEHATAN PARA SISWA SEKOLAH DASAR DI BEBERAPA SEKOLAH DI KABUPATEN DAN KOTAMADYA MALANG : Suatu studi korelasional dan komparatif berdasarkan kasus. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (277kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Peneliti telah melakukan survai sejak bulan Januari hingga bulan Agustus 1989 yang ditujukan untuk memperoleh pengertian yang lebih mendalam tentang perkaitan antara faktor-faktor eksternal, internal dan pengajaran Ilmu Kesehatan dalam pembinaan perilaku kesehatan pada 4 buah Sekolah Dasar di daerah Malang. Upaya tersebut didasari oleh adanya masalah pokok :apakah pembinaan perilaku kesehatan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)sebagai salah satu komponen dari Sistem Kesehatan Nasional kita dapat berjalan seiring dengan pengajaran Ilmu Kesehatan sebagai komponen dari Sistem Pendidikan kita, baik dalam lingkup sekolah maupun sebagaimana yang kita harapkan ? Keempat SD yang diteliti adalah : 1. SD Arjosari II yang terletak di desa Arjosari, kecamatan Kalipare. Kabupaten Malang. 2. SD Songgokerto I yang terletak di desa Songgokerto, kecamatan Batu, Kabupaten Malang. 3. SD Buring II yang terletak pada pinggiran kota Malang. 4. SD Tanjungrejo I yang terletak di dekat pusat kota Malang. Arjosari dan Buring mewakili komunitas-komunitas yang tak tercukupi dalam pemakaian air bersih untuk keperluan rumah tangganya, sedangkan Songgokerto dan Tanjungrejo mewakili komunitas-komunitas yang dapat mencukupi pemakaian bahan yang paling vital bagi kehidupan itu. Arjosari dan Songgokerto secara administrative terletak di daerah Kabupaten Malang, sedangkan Buring dan Tanjungrejo di dalam wilayah Kotamadya Malang. Sebagai pendekatan terhadap masalah perilaku kesehatan itu digunakan teori interaksionisme, baik untuk faktor-faktor eksternal, internal maupun pengajaran Ilmu Kesehatan. Teori ini juga dapat diperluas pada penggunaan secara khusus dalam proses sosialisasi yang melibatkan aktivitas para siswa, orang tua dan saudara-saudara lain yang lebih tua umurnya dalam keluarga itu. Proses yang khas ini dinyatakan sebagai teori belajar sosial, yang juga bertolak dari interaksi. Dalam rangka ini peneliti telah melakukan survai tentang pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah guna menelusuri kaitan antara variabel-variabel yang dianggap penting bagi perkembangan perilaku kesehatan para siswa. Dalam survai ini juga diperbandingkan keragaman yang timbul dari perbedaan-perbedaan ciri-ciri tentang pengadaan air, proses sosialisasi, sumbangan pendidikan pada Taman Kanak-kanak, jenis kelamin dan pemilikan jamban keluarga dalam perilaku kesehatan siswa-siswa SD tersebut. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diisikan oleh pewawancara atas jawaban-jawaban yang diberikan oleh setiap siswa dan ibunya (atau pengganti ibu) yang membentuk satu kesatuan informasi tentang perilaku kesehatan siswa. Jawaban-jawaban itu kemudian dini1ai, dan akhirnya dianalisa. Hasil tambahan secara material dari studi ini menunjukkan adanya kemungkinan untuk mengembangkan suatu alat taksir berdasarkan suatu sistem koordinat yang terdiri dari sumbu X untuk menilai faktor iriternal dan sumbu y untuk menilai faktor eksterna1 (atau sebaliknya) agar posisi perilaku kesehatan itu dapat ditentukan secara jelas, baik secara individual maupun secara kolektif (misalnya untuk suatu kelas atau sekolah tertentu menurut nilai rata-ratanya). Berdasarkan evaluasi ini guru akan dapat menentukan perbaikan-perbaikan yang perlu segera dilakukan untuk mencapai tingkat perkembangan perilaku kesehatan yang optimal. Beberapa temuan dalam penelitian ini menunjukkan pentingnya kerjasama yang erat dari faktor-faktor eksternal dan internal dalam pembentukan perilaku kesehatan mereka, namun pelembagaan kebiasaan-kebiasaan kesehatan yang baik, sikap, motivasi dan aspirasi-aspirasi yang menguntungkan bagi kesehatan harus diperhatikan secara sungguh-sungguh dalam pengajaran Ilmu Kesehatan. Juga adanya gejala matrifokal dalam proses sosialisasi seperti yang ditengarai oleh Geertz (1961) dijumpai secara khusus dalam pembinaan perilaku kesehatan anak-anak kita (Endrapradana, 1990).

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKC KK Dis KM 01/04 End p (FILE FULL TEXT TIDAK TERSEDIA)
Uncontrolled Keywords: SCHOOL HEALTH SERVICES
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB5-3640 Theory and practice of education > LB1555-1602 Elementary or public school education
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA773-788 Personal health and hygiene
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kesehatan Masyarakat
Creators:
CreatorsNIM
PAULUS ENDRAPRADANAUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Dhani Karolyn Putri
Date Deposited: 19 Oct 2016 23:16
Last Modified: 19 Oct 2016 23:16
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32761
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item