MODEL PRAKIRAAN DISTRIBUSI INTENSITAS SERANGAN HAMA PADI (TIKUS) DENGAN PENDEKATAN SISTEM INFO RMASI GEOGRAFI DAN ANALISIS LINTAS : PENELITIAN LAPANG OBSERVASIONAL

HENNY PRAMOEDYO, 099913608 D (2003) MODEL PRAKIRAAN DISTRIBUSI INTENSITAS SERANGAN HAMA PADI (TIKUS) DENGAN PENDEKATAN SISTEM INFO RMASI GEOGRAFI DAN ANALISIS LINTAS : PENELITIAN LAPANG OBSERVASIONAL. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2007-pramoedyoh-3440-dism07-k.pdf

Download (445kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
32797.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Banyak kendala yang dihadapi dalam pengendalian tikus terutama di daerah-daerah pusat serangan kronik. Kendala tersebut meliputi kendala geografi, teknologi, struktural, sosial dan ekonomi. Untuk menanggulangi masalah hama tikus tersebut berbagai usaha pengendalian telah dilakukan secara terpadu, namun belum berhasil sepenuhnya karena menemui kesulitan dan keterbatasan. Berbagai kondisi dan situasi setempat telah banyak dikemukakan sebagai penyebab kurang berhasilnya pengendalian, di antaranya dalam usaha pengendalian belum sepenuhnya memperhatikan perilaku biologi dan ekologi tikus. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian mengenai perilaku tikus dalam hubungannya dengan faktor lingkungan baik biotik maupun abiotik serta kondisi areal pertanamannya. Suatu model dapat didefinisikan sebagai pernyataan sederhana mengenai hubungan antara sistem dengan dunia nyata yang terdiri atas elemen-elemen tertentu yang diperhatikan secara khusus untuk menganalisisnya berdasarkan suatu sudut pandang tertentu. Pada umumnya pernyataan, interaksi ataupun hubungan yang ada pada model dinyatakan dalam bentuk simbol-simbol abstrak dan deskripsi abstrak ini melibatkan rumus atau formula matematika yang dikenal sebagai model matematika. Agar penyusunan model dapat berhasil maka perlu diketahui bagaimana gambaran distribusi intensitas serangan tikus tanaman padi, apakah terdapat perbedaan intensitas serangan tikus pada musim hujan dan musim kemarau, dan apakah terdapat hubungan yang nyata di antara hasil padi, intensitas serangan tikus dengan peubah lingkungan yang mempengaruhinya? Pada model peramalan banyak teknik yang digunakan untuk menyusun model dan penyelesaiannya, di antaranya adalah model analisis lintas yang dalam melakukan pendugaan atas parametemya didasarkan pada analisis regresi dengan peubah yang dibakukan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui gambaran distribusi intensitas serangan tikus tanaman padi dengan pendekatan Sistem Informasi Geografi (SIG). (2) Mengetahui ada tidaknya perbedaan intensitas serangan tikus pada musim hujan dan musim kemarau, dan (3) Menduga model hubungan hasil padi, intensitas serangan tikus dengan peubah yang mempengaruhinya baik secara langsung ataupun tidak langsung. . Hipotesis yang perlu diuji adalah (1) Distribusi intensitas serangan tikus pada tanaman padi memiliki gambaran distribusi yang bergerombol. (2) Intensitas serangan tikus pada musim hujan berbeda dengan intensitas serangan tikus pada musim kemarau, dan (3) Terdapat hubungan yang ditunjukkan dengan model di antara hasil padi, intensitas serangan tikus dengan peubah yang mempengaruhinya baik secara langsung ataupun tidak langsung. Penelitian ini adalah penelitian observasional yang bersifat deskriptif dan inferensial dan penelitian eksperimental di lapangan dengan beberapa perlakuan dengan tujuan untuk pengembangan pengetahuan dan prediksi/prakiraan untuk menyusun model matematikanya maupun pemetaannya dalam sistim geografi. Dari hasil analisis dengan pendekatan SIG dapat di simpulkan bahwa model/gambaran distribusi intensitas serangan hama tikus pada areal pertanaman padi berbentuk bergerombol Intensitas serangan hama tikus pada musim hujan sama dengan intensitas serangan hama tikus pada musim kemarau. Terdapat hubungan di antara intensitas serangan tikus dengan peubah yang mempengaruhinya baik secara langsung ataupun tidak langsung, yang ditunjukkan dengan model analisis lintas dan diagram lintas Analisis lintas dan analisis sistem informasi geografi yang dilakukan pada 12 peubah baik faktor abiotik maupun biotiknya di antaranya adalah peubah suhu (X1), kelembaban (X2), curah hujan (X3), ketinggian tempat (X4), pemberian pupuk Urea (X5), pupuk ZA (X6), pupuk TSP (X7), penyiangan (X8), pengairan (X9), pembajakan/pengolahan tanah (XlO), varietas (X11) dan peubah waktu tanam (XI2) terhadap peubah perantara intensitas serangan hama tikus (Z) dan peubah tidak bebas hasil tanaman padi (Y). Hasil analisis lintas, model pada musim hujan dan musim kemarau memberikan hasil yang sama dalam hal peubah yang memberikan pengaruh langsungnya secara nyata yaitu peubah X4, X5, X9, X11, dan XI2 Ketinggian tempat (X4) mempunyai pengaruh langsung yaitu P(hujan) = -0.50498 dan P(kemarau) = -0.37610, dapat diinterpretasikan bahwa setiap kenaikan satu simpangan baku dalam nilai X4 secara rata-rata akan menurunkan nilai Z sebesar 0.50498 simpangan baku atau sebanding dengan penurunan -0.058 nilai Z, untuk musim hujan dan -0.37610 simpangan baku atau sebanding dengan -0.106 12 untuk musim kemarau, demikian pula interpretasi tentang pengaruh langsung dari peubah yang lain berturut-turut untuk musim hujan dan musim kemarau. Selanjutnya pengaruh langsung nyata yang lain adalah pemberian pupuk Urea (X5) sebanding dengan 0.031 dan 0.0396, pengairan (X9) sebanding dengan 7.26253 dan 11.55348, varietas (X11) sebanding dengan 2.43472 dan 7.92287, dan peubah waktu tanam (X12) sebanding dengan -12.46114 dan -18.75097. Juga didapatkan hasil yang sama jika didekati dengan analisis sistem informasi geografinya. Pengaruh langsung untuk kelima peubah yang menyusun model di atas baik musim hujan maupun musim kemarau ternyata lebih besar jika dibandingkan dengan pengaruh tidak langsungnya dan model tanpa peubah perantara (Z) tidak dapat digunakan. Untuk memprediksi intensitas serangan tikus tanaman padi dengan pendekatan SIG, disarankan peta waktu tanam yang harus diperhatikan. Karena intensitas serangan tikus musim hujan dan musim kemarau tidak berbeda maka tindakan pengendalian terhadap hama tikus sebaiknya diperlakukan sama untuk musim hujan dan musim kemarau. Dalam membentuk model prakiraan distribusi intensitas serangan hama tikus di areal pertanaman padi hendaknya diperhatikan peubah-peubah tinggi tempat, pemupukan Urea, pengairan, varietas dan waktu tanam

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKC KK Dis M 07/03 Pra m
Uncontrolled Keywords: model, biotic, abiotic, infestation intensity, path analysis, and GIS
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 Geographic information systems
Q Science > QK Botany > QK1-989 Botany
S Agriculture > SB Plant culture > SB950-990.5 Pest control and treatment of diseases. Plant protection
T Technology > T Technology (General) > T58.6-58.62 Management information systems
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Matematika & IPA
Creators:
CreatorsNIM
HENNY PRAMOEDYO, 099913608 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorM. Hasyim Baisoeni, Prof.,H.,DrsUNSPECIFIED
Thesis advisorA. SoeparmoUNSPECIFIED
Thesis advisorLoekito Adi Soehono, Prof.,Ir.,M.Agr.,PhDUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Anisa Septiyo Ningtias
Date Deposited: 20 Jun 2017 20:35
Last Modified: 20 Jun 2017 20:36
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32797
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item