MEGA VASHTI ISNAINI, 061310113022 (2016) MANAJEMEN PEMERAHAN SAPI PERAH DI FANDI FARM DESA TANJUNG SARI KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO. Tugas Akhir D3 thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (HALAMAN DEPAN) 1. HALAMAN DEPAN.pdf Download (822kB) | Preview
	Text (BAB I) 2. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (278kB) | Request a copy
	Text (BAB II) 3. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (470kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 4. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (304kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 5. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (283kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 6. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (275kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 7. daftar pustaka .pdf Restricted to Registered users only Download (270kB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) 8. lampiran .pdf Restricted to Registered users only Download (739kB) | Request a copy

Abstract

Menurut Soribasya (1993), sapi perah yang dipelihara di Indonesia umumnya adalah Friesian-Holstain. Sapi ini berasal dari provinsi Friesland, negeri Belanda. Diantara jenis sapi perah yang ada, Friesian-Holstain mempunyai kemampuan berproduksi susu tinggi. Kemampuan berproduksi susu sapi jenis ini dapat mencapai 6.000 Kg per laktasi dengan kadar lemak susu rata-rata 3,6%. Menurut Mulyana (1985), salah satu faktor yang ikut menentukan tingkat keberhasilan berternak sapi perah adalah pada pemilihan dan perbaikan kualitas bibit serta sifat genetik. Usaha sapi perah ini tidak mudah karena harus ada penanganan yang serius, tekun, dan cermat. Bahkan kalau boleh dikatakan memerlukan skill yang memadai terutama menyangkut breeding, feeding, dan management yang cukup berat dan rumit.

Actions (login required)

View Item