AZROHAL HASAN, 121114045 (2016) FATWA MAJELIS TARJIH MUHAMMADIYAH INDONESIA TENTANG KELUARGA BERENCANA TAHUN 1968-1990. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (254kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) FS.SEJ.20-16 Has f.pdf Restricted to Registered users only Download (13MB) | Request a copy

Abstract

Fatwa Majelis Tarjih Muhammadiyah Indonesia tentang Keluarga Berencana tahun 1968-1990 adalah sebuah fatwa yang dirumuskan dalam Muktamar Majelis Tarjih di Sidoarjo tahun 1968. Penelitian ini didukung oleh data-data yang diperoleh dan dikaji dengan metode penelitian sejarah, maka diperoleh informasi bahwa perumusan fatwa tentang Keluarga Berencana tidak lepas dari berbagai pertanyaan masyarakat terkait masalah Keluarga Berencana dalam pandangan hukum Islam. Pembahasan oleh berbagai ulama peserta Muktamar Majelis Tarjih di Sidoarjo tahun 1968, para ulama yang memberikan penjelasan tentang pendapat “Banyak Anak Banyak Rejeki” dengan berdasarkan berbagai dasar ayat, membuat pemerintah menganggap pendapat ini mempengaruhi kesuksesan program Keluarga Berencana, diharamkannya metode Keluarga Berencana yang paling efektif dan ekonomis yaitu Vasektomi, Tubektomi dan Menstrual Regulation oleh Majelis Tarjih membuat pemerintah tidak memasukkan beberapa program ini dalam Program Keluarga Berencana Nasional. Hingga akhir tahun 1968 Muhammadiyah membentuk Gerakan Keluarga dan Masyarakat Sejahtera yang beranggotakan beberapa keluarga anggota Muhammadiyah, Persaingan sosialisasi Pemahaman tentang Keluarga Berencana berlangsung hingga Aisyiyah yang ikut memberi saran dalam Muktamar Majelis tarjih ke-22 di Malang tahun 1989, yang kemudian Aisyiyah dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah melakukan kerjasama dengan Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk ikut Gerakan Keluarga Berencana Nasional dengan diadakan pertemuan di Jakarta, 24 Agustus 1990.

Actions (login required)

View Item