OLIVIA DAISIPRIMA SANTOSO, 121211433040 (2016) BISNIS DI BALIK UPACARA KEMATIAN ETNIS TIONGHOA SURABAYA 1967 – 1998. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
FS.SEJ.27-16 San b.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Skripsi ini membahas mengenai bisnis kematian di Surabaya tahun 1967-1966 beserta pengaruhnya terhadap pelaksanaan upacara kematian etnis Tionghoa. Latar belakang penulisan ini karena bisnis kematian merupakan bisnis yang belum pernah diteliti, serta berhubungan erat dengan perkembangan budaya dalam hal pelaksanaan upacara kematian etnis Tionghoa di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yakni heuristik, verivikasi sumber, intepretasi, dan historiografi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode heuristik yaitu penulisan sumber atau arsip baik tertulis maupun lisan. Penulis dalam penelitian ini mengandalkan metode sejarah lisan mengingat terbatasnya sumber tertulis yang membahas bisnis kematian beserta upacara kematian etnis Tionghoa di Surabaya. Sumber lisan diperoleh dari wawancara dengan ketua perkumpulan etnis Tionghoa Surabaya, pengurus Yayasan Adi Jasa, suhu yang memimpin upacara kematian etnis Tionghoa, pemilik perusahaan peti mati, dan batu bongpay. Penelitian ini lebih difokuskan pada sejarah budaya dan ekonomi dalam penulisannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bisnis kematian merupakan bisnis yang lahir karena adanya kepentingan dari etnis Tionghoa untuk melaksanakan upacara kematian. Bisnis kematian etnis Tionghoa semakin berkembang pada masa Orde Baru dari tahun 1967-1998. Berkembangnya bisnis kematian etnis Tionghoa selain dilatar belakangi karena dikeluarkannya Instruksi Presiden no. 14 tahun 1967, juga dilatar belangi oleh terjadinya perubahan dalam memaknai upacara kematian etnis Tionghoa. Kehadiran bisnis kematian pada akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan dalam memaknai dan melaksanakan upacara kematian etnis Tionghoa. Pelaksanaan upacara kematian yang sebelumnnya dilaksanakan secara sukarela kemudian berubah menjadi komerisal. Upacara kematian yang bermakna murni sebagai wujud bakti kepada orang tua, kemudian mulai disisipi dengan kepentingan ekonomi mereka yang masih hidup. Baik kepentingan ekonomi dari pihak keluarga, perusahaan bisnis kematian, maupun kerabat almarhum dapat ditemui dalam upacara kematian. Kepentingan keluarga yang masih hidup pada akhirnya juga menjadi tujuan penting diadakannya upacara kematian. Upacara kematian dengan bisnis kematian sebagai pendukungnya, mulai digunakan sebagai media untuk menunjukkan status sosial dan ekonomi yang dimiliki oleh sebuah keluarga.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 FS.SEJ.27/16 San b | ||||||
Uncontrolled Keywords: | Bisnis Kematian, Kematian, Tionghoa, Upacara Kematian | ||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA619-637 Disposal of the dead. Undertaking. Burial. Cremation. Cemeteries | ||||||
Divisions: | 12. Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah | ||||||
Creators: |
|
||||||
Contributors: |
|
||||||
Depositing User: | Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '- | ||||||
Date Deposited: | 22 Jun 2016 01:36 | ||||||
Last Modified: | 22 Jun 2016 01:36 | ||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/33199 | ||||||
Sosial Share: | |||||||
Actions (login required)
View Item |