RIRIN DWI AGUSTIN, 041324253030 (2016) REALITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM MEWUJUDKAN AKUNTANBILITAS PENGELOLAAN ANGGARAN (STUDI PADA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN DENPASAR). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2016-agustinrir-41016-6.abst-k.pdf Download (16kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) Binder6.pdf Restricted to Registered users only Download (966kB) | Request a copy

Abstract

Reformasi Birokrasi merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan akuntabilitas publik dengan menerapkan good government governance.Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Sistem pengendalian Intern pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2014 menunjukkan adanya kelemahan SPI pada sejumlah Kementerian/Lembaga Negara sehingga menyebabkan kerugian Negara sebesar Rp. 99,4 triliun. Keberhasilan dan kegagalan penerapan sistem pengendalian intern sangat dipengaruhi sumberdaya manusia yang ada dalam instansi tersebut. Tugas pokok dan fungsi Balai Diklat Keagamaan Denpasar sebagai tempat Pendidikan dan Pelatihan di lingkungan Kementerian Agama di Wilayah Bali, NTB dan NTT mempunyai kontribusi besar terhadap peningkatan kualitas Aparatur Sipil Negara dalam mengefektifkan sistem pengendalian intern. Oleh karena itu, Penelitian ini berupaya mengeksplorasi tentang Implementasi Sistem pengendalian intern dalam mewujudkan akuntabilitas mengelola anggaran pendidikan dan pelatihan menggunakan COSO Integrated Framework 2013. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menginterpretasikan pelaksanaan SPI dalam pengelolaan anggaran pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekataan studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi sistem pengendalian intern pada Balai Diklat Keagamaan Denpasar belum berjalan efektif karena masih ditemukan beberapa kesenjangan antara kerangka COSO 2013 dengan implementasi SPI di lapangan. Dalam merencanakan program kegiatan kediklatan, instansi ini belum sepenuhnya dapat menyajikan informasi yang relevan untuk menjamin ketepatan sasaran dalam merencakan program kegiatan dan rencana kerja anggaran (RKA). Penilaian resiko yang masih rendah sehingga memerlukan kegiatan pengendalian yang lebih intensif.Dengan strategi operasional yang dipilih ini, Balai Diklat Keagamaan Denpasar dapat mencapai target kinerja aktualnya yang dilihat dari besarnya realisasi anggaran dan jumlah pegawai yang sudah di diklat. Belum adanya indikator kinerja sehingga pemberian tunjangan kinerja berdasarkan daftar hadir dan jabatan funsionalnya. Selain itu, instansi ini belum sepenuhnya dapat melakukan pelaporan kegiatan tepat waktu, serta belum sepenuhnya mampu menajikan pelaporan akrual setiap bulan.

Actions (login required)

View Item