Nursodik Gunarjo, 090310679 (2006) SUBJEKTIVITAS PERS PEMERINTAH : Studi Deskriptif Buletin Berita Infokom Jatim Dinas Informasi dan komunikasi provinsi jawa timur. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
10.pdf Download (127kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
34110.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Berita merupakan peristiwa yang dilaporkan dengan bahasa tertentu, disampaikan oleh pihak tertentu kepada pihak lain yang memerlukan atau siap untuk menerimanya. Adanya proses penyampaian oleh pihak-pihak tertentu dengan bahasa tertentu ini, menyebabkan berita tidak bisa seratus persen objektif. Berita selalu dipengaruhi oleh subjektivitas pihak pengolah informasi. Untuk menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas, pengolah informasi hendaknya menghindari subjektivitas dan mematuhi prinsip-prinsip objektivitas, di antaranya: akurat, relevan, berimbang dan netral. Masalahnya, dalam menulis berita, pengolah informasi sering hanya berdasarkan pada pertimbangan rasional praktis. Ini untuk menyesuaikan diri dengan tekanan organisasi seperti deadline atau menghindari tuntutan atas fitnah. Akibatnya subjektivitas masih dilakukan sebagai sarana untuk melindungi diri dari tuntutan profesi. Keinginan menyajikan berita terbaru sering kali mengalahkan faktor lain dalam menentukan pilihan pentingnya bobot berita. Pengolah berita acap kali memaksakan suatu berita, padahal informasinya belum akurat. Media massa juga cenderung memproduksi berita sesuai kriteria yang seirama dengan tujuan dan kepentingannya. Padahal organisasi media terdiri atas jaringan manusia, di mana setiap orang memiliki minat, aspirasi, tujuan, dan kebutuhan sendiri-sendiri. Hal itu dipertajam pula dengan perbedaan persepsi setiap pengolah berita, karena latar belakang pendidikan dan lingkungan yang tidak pernah sama persis. Perbedaan itu menghasilkan laporan yang berlainan atas suatu peristiwa yang sama. Objektivitas seratus persen memang sulit dipenuhi. Peluang bias bagaimanapun tidak dapat dihindarkan oleh pengelola media massa. Yang mungkin dilakukan hanyalah meminimalkan bias. Berapa banyak yang dapat dilakukan, bergantung sejauh mana pengolah berita dapat meminimalkan subjektivitas pemberitaannya. Bagi sebuah media, semakin sedikit berita yang subjektif, semakin tinggi tingkat objektivitas dan media tersebut semakin dipercaya oleh khalayak. Sebaliknya, semakin banyak berita yang subjektif, semakin rendah objektivitasnya dan kepercayaan khalayak terhadap media tersebut akan turun.
Actions (login required)
View Item |