ENDANG WIDYASTUTI, 090310614L (2006) PENGARUH STRES ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DOSEN TETAP FAKULTAS EKONOMI DENGAN LOCUS OF CONTROL INTERNAL SEBAGAI VARIABEL MODERATOR DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2007-widyastuti-4104-te19_07-k.pdf Download (531kB) | Preview |
|
|
Text (FULLTEXT)
34170.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Menurut Robbins (1996:141) faktor-faktor organisasional yang dapat menciptakan stres organisasional adalah tuntutan tugas, tuntutan peranan, tuntutan hubungan interpersonal, dan struktur organisasi. Stres organisasional merupakan variabel bebas (X), dan kepuasan kerja merupakan variabel terikat (Y), dan locus of control internal sebagai variabel moderator (Z). Permasalahan pada penelitian ini adalah apakah stres organisasional yang terdiri dari tuntutan tugas, tuntutan peranan, tuntutan hubungan interpersonal, dan struktur organisasi baik secara bersama-sama dan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, dan apakah locus of control internal merupakan variabel moderator yang memperkuat hubungan stres organisasional terhadap kepuasan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh stres organisasional secara bersama-sama dan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, dan untuk menguji apakah locus of control internal merupakan variabel moderator yang memperkuat hubungan stres organisasional terhadap kepuasan kerja. Teknik analisis yang digunakan adalah pertama teknik analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh stres organisasional terhadap kepuasan kerja baik secara bersama-sama dan secara parsial. Kedua Moderated Regression Analysis (MRA) dengan program SPSS versi 10.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel stres organisasional secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, dibuktikan dengan nilai F hitung 11,606 > F tabel 1,69 dengan tingkat signifikansi F 0,000. Dengan uji t, tuntutan tugas (Xi) diperoleh t hitung = -3,025 > t tabel --1,69, tuntutan peranan (X2) diperoleh t hitung = -2,435 > t tabel = 1,69, tuntutan hubungan interpersonal (X3) diperoleh t hitung = -2,253 > t tabel = 1,69, struktur organisasi (X4) diperoleh t hitung -2,349 = > t tabel = 1,69. Nilai R square (R2) sebesar 0,600 (60,0%). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa locus of control internal merupakan variabel moderator yang memperkuat hubungan stres organisasional terhadap kepuasan kerja, dibuktikan dengan nilai koefisien masing¬masing b dari interaksi Xi*Z, X2*Z, X3*Z, X4*Z signifikan semua dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai F hitung dari masing-masing interaksi lebih besar dari nilai F tabel dari masing-masing interaksi. Nilai t hitting dari masing-masing interaksi lebih besar dari nilai t tabel dari masing-masing interaksi. Nilai R square (R2) setelah memasukkan locus of control internal dari masing-masing interaksi lebih besar daripada nilai R square (R2) sebelum memasukkan locus of control internal, sehingga Moderated Regression Analysis (MRA) yang diperoleh dapat dipakai untuk membuktikan bahwa locus of control internal merupakan variabel moderator.
Actions (login required)
View Item |