I Nyoman Dana, 090410797L (2006) UPAYA MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT MELALUI ANALISIS FAKTOR STAKEHOLDER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DENPASAR TIMUR I KOTA DENPASAR. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 9.pdf Download (232kB) | Preview
	Text (HALAMAN DEPAN) gdlhub-gdl-s2-2008-danainyoma-6387-tka8007-minHLM DPN.pdf Restricted to Registered users only Download (477kB) | Request a copy
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2008-danainyoma-6387-tka8007-minFULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) gdlhub-gdl-s2-2008-danainyoma-6387-tka8007-minLAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (853kB) | Request a copy

Abstract

Posyandu merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat dengan dukungan tehnis dari petugas kesehatan. Dalam beberapa tahun terakhir, fungsi dan kinerja Posyandu cenderung menurun yang disebabkan oleh berbagai faktor antara lain pembinaan yang kurang, keterbatasan kemampuan petugas kesehatan, jumlah kader yang kurang dibandingkan dengan beban kerja yang harus dilakukan. Peran serta masyarakat di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Denpasar Timur I Kota Denpasar sebagai sarana pelayanan kesehatan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini masih jauh dari harapan. Rendahnya peran serta masyarakat di posyandu wilayah kerja Puskesmas Denpasar Timur I tercermin dari tingkat aktivitas kader, cakupan balita yang datang ditimbang (D/S), cakupan imunisasi , cakupan pemeriksaan ibu hamil, cakupan peserta Keluarga Berencana (KB), Cakupan dana sehat dan perkembangan strata posyandu rata-rata masih rendah serta kurangnya peran tokoh masyarakat, pokja posyandu, aparat desa atau kelurahan dalam penyelenggaraan kegiatan posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rekomendasi upaya meningkatkan peran serta masyarakat melalui analisis faktor stakeholder posyandu di wilayah kerja Puskesmas Denpasar Timur I Kota Denpasar. Rancangan penelitian ini termasuk dalam penelitian observasional analytic dengan teknik cross sectional study. Sampel dalam penelitian adalah ibu balita, kader posyandu, tokoh masyarakat dan petugas puskesmas. Instrumen yang digunakan dalam pengummppulan data yaitu kuesioner dan lembar observasi. Isu strategis yang berkembang di posyandu dari hasil penelitian adalah jenis pelayanan yang dibutuhkan ibu balita tidak sesuai dengan yang tersedia di posyandu, harapkan ibu balita terhadap posyandu, kader dan petugas puskesmas tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, pengetahuan ibu balita tentang posyandu kurang baik, persepsi ibu balita terhadap posyandu kurang baik, kader kurang terampil dalam menjalankan tugas di posyandu, harapan kader terhadap masyarakat, tokoh masyarakat dan pokja posyandu tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, persepsi petugas puskesmas terhadap posyandu dan motivasi keterlibatan petugas puskesmas di posyandu kurang baik. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi upaya meningkatkan peran serta masyarakat melalui analisis faktor stakeholder posyandu di wilayah kerja Puskesmas Denpasar Timur I Kota Denpasar sebagai berikut I . Dinas Kesehatan Kota Denpasar a Meningkatkan bantuan dana untuk program pembinaan dan pengembangsn posyandu di wilayah Kota Denpasar b. Meningkatkan sosialisasi posyandu kepada petugas puskesmas, ibu balita, kader posyandu dan tokoh masyarakat agar tidak ada perbedaan persepsi tentang posyandu. c. Meningkatkan frekuensi pembinaan terhadap petugas puskesmas melalui program pendidikan, pelatihan, seminar dan lokakarya untuk meningkatkan motivasi petugas puskesmas dalam membina posyandu. d. Memberikan penghargaan kepada petugas puskesmas yang berprestasi dalam meningkatkan kinerja posyandu dan program kesehatan lainnya melalui program bea siswa dan pemilihan pegawai teladan. 2. Puskesmas Denpasar Timur I a Memfungsikan kembali sistem pelayanan 5 meja di posyandu dengan menugaskan seorang dokter, bidan atau perawat untuk memberikan pelayanan kesehatan di meja 5 dan bersama kader memberikan penyuluhan kepada ibu balita di meja 4 pada hari buka posyandu. b_ Meningkatkan frekuensi pembinaan secara terpadu dengan Tim Penggerak PKK kecamatan dan sektor terkait lainnya melalui kegiatan pelatihan dan program magang di puskesmas bagi kader untuk meningkatkan kerampilan kader dalam menimbang bayi atau balita, penyuluhan 4 masalah gizi utama, penyuluhan kesehaatan ibu dan anak (KIA), penyuluhan imunisasi, mengisi KMS dan membaca hasil serta pencatatan dan pelaporan. 3. Kecamatan a. Meningkatkan frekuensi pembinaan terhadap TP-PKK dan Pokja Posyandu Desa atau Kelurahan agar lebih berperan aktif di posyandu. b. Memberikan bantuan dana ke masing-masing posyandu yang ada di desa atau kelurahan untuk menunjang biaya operasional posyandu_ c. Tim Penggerak PKK kecamatan bersama TP-PKK dan Pokja Posyandu Desa ataun Kelurahan meningkatkan frekuensi pembinaan terhadap ibu balita melalui pelatihan posyandu di tingkat desa atau kelurahan dengan melibatkan kelompok dasa wisma untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang posyandu. 4. Desa atau kelurahan a. Mengaktifkan kembali kelompok dasa wisma yang ada di masing-masing desa atau kelurahan b. Meningkatkan peran aktif tokoh masyarakat (Kelihan Banjar) di posyandu melalui pembinaan secara rutin oleh aparat desa atau kelurahan

Actions (login required)

View Item