May Sandy P. Hutapea, 090415449M (2007) RELIGIUSITAS, ADVERSITY QUOTIENT DAN STRES PADA KELOMPOK PADUAN SUARA KATEGORIAL DI JEMAAT HKBP MANYAR SURABAYA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (RINGKASAN) gdlhub-gdl-s2-2008-hutapeamay-6881-tps540-k.pdf Download (459kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2008-hutapeamay-6881-tps5407.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Proses Modernisasi, Industrialisasi, Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi menyebabkan perubahan sosial yang mempengaruhi nilai-nilai kehidupan masyarakat. Perubahan-perubaha tersebut dapat menjadi stressor psikososial dalam kehidupan anggota masyarakat, sebab berbagai problem psikososial tersebut pada gilirannya menjadi beban berat yang bertumpuk pada kehidupan individu dan menyebabkan terjadinya suatu perubahan sikap sebagai upaya untuk beradaptasi maupun untuk mengatasinya. Kemampuan untuk beradaptasi atau mengatasi kesulitan, ketegangan maupun kecemasan sebagai akibat beban berat tuntutan stressor, menentukan pengalaman stres seseorang. Perubahan sikap sebagai upaya untuk beradaptasi atau mengatasi stressor psikososial tersebut dipengaruhi oleh Religiusitas dan Adversity Quotient. Penelitian ini memiliki rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian untuk mengetahui bahwa Religiusitas dan Adversity Quotient memiliki pengaruh secara simultan dan parsial terhadap tingkat Stres pada anggota Kelompok Paduan suara Kategorial di Jemaat HKBP Manyar. Religiusitas merupakan kualitas kesalehan seseorang sebagai ungkapan pemahaman, keyakinan maupun pengamalan ajaran, nilai-nilai, tradisi suatu agama. Religiusitas dalam penelitian ini meliputi Pengalaman religius seseorang, keteguhan terhadap nilai-nilai/dogma agama, partisipasi dalam kegiatan keagamaan, pengetahuan keagamaan dan kemauan untuk menambah pengetahuan keagamaan, serta pengaruh dari iman, aktifitas dan pengetahuan keagamaan terhadap perilaku hidup sehari-hari. Adversity Quotient merupakan kemampuan seseorang untuk berjuang mengatasi kesulitan dan hambatan hidupnya. Adversity Quotient meliputi kendali terhadap peristiwa yang menimbulkan kesulitan dan hambatan, pandangan dan pengakuan terhadap diri sendiri sebagai asal mula hambatan dan kesulitan, kemampuan membatasi dampak suatu kesulitan dan hambatan terhadap bagian-bagian lain dari kehidupan serta daya tahan terhadap lamanya suatu kesulitan dan hambatan berlangsung (harus dihadapi). Penilitian ini bersifat kuantitatif dengan didukung informasi data kualitatif. Rancangan pengumpulan data penelitian adalah penelitian populasi melalui metode dan teknik pengumpulan data sebagaimana adanya (ex post facto) yang pengukurannya sekali dalam dimensi waktu (cross-sectional survey) menggunakan kuesioner terhadap 91 orang anggota Kelompok Paduan Suara Kategorial di Jemaat HKBP Manyar. Teknik analisis yang digunakan adalah metode statistic Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Secara umum anggota Kelompok Paduan Suara Kategorial di Jemaat HKBP Manyar memiliki tingkat religiusitas kategori tinggi. 2. Secara umum anggota Kelompok Paduan Suara Kategorial di Jemaat HKBP Manyar memiliki tingkat Adversity Quotient kategori sedang. 3. Secara umum tingkat stres yang dialami anggota Kelompok Paduan Suara Kategorial di Jemaat HKBP Manyar berada pada kategori sedang. 4. Hasil analisis data membuktikan bahwa religiusitas berpengaruh terhadap tingkat Stres yang dialami anggota Kelompok Paduan Suara Kategorial di Jemaat HKBP Manyar, sedangkan Adversity Quotient tidak berpengaruh terhadap tingkat stres. Dari hasil penelitian tersebut, untuk menurunkan tingkat stres yang dialami perlu ditingkatkan kehidupan religiusitas, yang terbukti memberikan kontribusi negatif terhadap tingkat stres. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan nilai-nilai kebudayaan yang mempengaruhi sikap dan perilaku responden.untuk mengetahui lebih mendalam pengaruh Adversity Quotient terhadap tingkat stres.

Actions (login required)

View Item