Nishrina Khamida
(2007)
Penerapan Terapi Modifikasi Perilaku Dengan Sistem Reinforcement Intermitten pada Anak dengan Gangguan ADD (Attention Deficit Disorder).
Thesis thesis, Universitas Airlangga.
Abstract
Gambaran permasalahan yang dialami oleh anak tampak pada perilakunya setiap hari. Hal ini bisa menghambat perkembangan yang ada pada dirinya. Attention Deficit Disorder (ADD) merupakan suatu gangguan yang ditunjukkan dengan salah satu cirinya, yaitu berkurangnya kemampuan anak untuk memusatkan perhatiannya, hal ini juga dialami oleh salah satu siswa yang duduk di bangku kelas lima Sekolah Dasar, subjek merupakan anak pertama dari empat bersaudara, orang tua selalu memberikan perhatian penuh setiap harinya terutama ibunya, sang ayah bekerja di luar kota dan jarang pulang ke rumah. Keluhan utama yang disampaikan dari orang tua dan guru adalah anak sulit untuk berkonsentrasi, seringkali hingung/terganggu oleh rangsang dari luar, ingin sekali cepat selesai dalam mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan. Berdasarkan data yang ada dan proses assessment psikologi (Observasi, Interview, Tes WISC, GRAFIS dan CBCL) menunjukkan hasil diagnosis bahwasanya anak mengalami gangguan Attention Deficit Disorder (ADD). Penanganan untuk gangguan perilaku ini dilakukan dengan menerapkan Modifikasi Perilalku dengan Sistem Pemberian Reinforcement intermitten dengan tujuan bahwasanya gangguan perilaku yang dialami oleh anak tersebut bisa berangsur-angsur menghilang. Pelaksanaan intervensi terbagi menjadi empat phase, yaitu : Screening Phase, pada phase ini dilakukan untuk bisa mengidentifikasi permasalahan yang akan diberikan treatment. Baseline Phase, pada phase ini dilakukan untuk menentukan target perilaku yang perlu dihilangkan dan yang dipertahankan, reward dan konsekuensi yang diperoleh subjek. Treatment Phase, pada phase ini dilakukan treatment yang telah ditentukan untuk subjek, subjek diberikan latihan konsentrasi yang terbagi menjadi dua tahap yaitu: tahap Pra Intervensi dan Intervensi Proses Lanjut. Follow Up Phase, phase ini dilakukan untuk mengevaluasi treatment yang telah dilakukan dengan tujuan untuk melihat proses treatment telah dilakukan. Proses penerapan intervensi dilakukan dengan melibatkan orang tua subjek dan guru wali kelas sebagai monitoring. Selama proses intervensi ini berjalan dengan kontinyu maka perubahan akan terlihat dengan lebih baik. Menurut evaluasi yang sudah direncanakan, peneliti menganggap bahwa proses intervensi ini belum berhasil secara maksimal/sempurna. Pengembangan metode dan suksesnya intervensi yang sudah direncanakan akan terwujud jika adanya kerjasama yang kuat antara peneliti, orang tua dan wali kelas. Daftar Pustaka, 23 (1986 - 2007)
Actions (login required)
|
View Item |