HARLINA MEIDIASWATI, 090315048M
(2007)
PENGUJIAN TERHADAP PENDAPATAN JANGKA PANJANG SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG MELAKUKAN IPO DI INDONESIA PERIODE 1991 - 1993.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Pemahaman terhadap kinerja jangka panjang saham-saham yang dijual di pasar perdana penting bagi investor. Strategi investor di pasar saham seharusnya disusun dengan, memperhatikan informasi mengenai kinerja jangka panjang tersebut. Selain itu investor perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan jangka panjang saham. Analisis yang diberikan oleh para peneliti menunjukkan kesimpulan yang berbeda-beda. Penelitian De Bond dan Thaler (1987) menunjukkan bahwa saham dengan initial return (pendapatan pada hari perdana penjualan saham) rendah, berkecenderungan memiliki kinerja jangka panjang yang rendah pula. Page dan Reyneke (1997), menemukan bahwa fenomena underperformance cenderung terjadi pada saham perusahaan-perusahaan yang memiliki ukuran relatif kecil. Penelitian ini bertujuan untuk membandingan pendapatan jangka panjang saham-saham perusahaan manufaktur yang melakukan IPO pada periode 1991-1993 di Indonesia dengan benchmark yang terdiri dari : 1) pendapatan pasar dan 2) pendapatan saham perusahaan manufaktur pembanding yang telah melakukan IPO sebelumnya. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan initial return, terhadap pendapatan jangka panjang saham-saham perusahaan manufaktur yang melakukan IPO pada periode 1991-1993 di Indonesia Hasil uji perbandingan menunjukkan bahwa dalam jangka panjang pendapatan saham sampel underperform signifikan dibandingkan pendapatan pasar, maupun pendapatan jangka panjang perusahaan pembanding. Hasil ini konsisten dengan fenomena yang tedadi di banyak negara, dimana perusahaan yang go public dalam jangka panjang tidak dapat mempertahankan kinedanya. Menurunnya pendapatan jangka panjang saham dapat disebabkan terjadinya asimetri informasi antara investor dan pihak perusahaan, yang menyebabkan investor mempunyai ekspektasi yang berlebihan terhadap perusahaan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh underwriter dan emiten untuk mendapat keuntungan di pasar perdana, dengan menetapkan harga saham yang cukup tinggi. Didukung dengan pemberitaan tentang antrian investor yang akan membeli saham perdana, mengesankan besarnya minat masyarakat untuk melakukan investasi pada saham yang baru melakukan IPO, sehingga terjadi oversubscribe. sehingga inital return saham IPO menjadi sangat tinggi. Hasil uji regresi menunjukkan umur perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pendapatan jangka panjang saham, ukuran perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pendapatan jangka panjang saham, sedangkan initial return berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pendapatan jangka panjang saham. Pengaruh ketiga variabel tersebut signifikan secara simultan, meskipun nilai R2 yang menunjukkan kontribusi ketiga faktor tersebut terhadap pendapatan jangka panjang saham kecil. Hal ini menunjukkan meskipun investor di pasar modal Indonesia berinvestasi jangka pendek, masih mempertimbangkan indikator fundamental perusahaan dalam keputusan investasinya.
Actions (login required)
 |
View Item |
