Achmad Zayul Mustain, 090315007M
(2006)
BEDA PENGARUH LATIHAN LONCAT TALI DAN KOMBINASI LATIHAN LONCAT DAN LOMPAT TALI TERHADAP WAKTU REAKSI DAN KELINCAHAN.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Waktu reaksi dan kelincahan merupakan salah satu faktor yang banyak digunakan dalam olahraga yang bersifat ketrampilan serta permainan. Latihan pliometrik yang berupa latihan loncat tali dan lompat tali merupakan salah satu bentuk latihan yang dapat memperbaiki waktu reaksi dan derajad kelincahan.. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan antara Latihan loncat tali dengan kombinasi latihan loncat tali dan lompat tali terhadap waktu reaksi dan derajad kelincahan. Studi ini menggunakan pretest posttest control group desain. Sampel adalah 45 murid laki-laki SMUN 7 Surabaya kelas satu. Sampel dibagi dalam tiga kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 15 orang, 1) kelompok kontrol, 2) kelompok loncat tali, dan 3) kelompok kombinasi loncat tali dan lompat tali. Latihan dilakukan selama 6 minggu yang tiap minggunya dilakukan latihan sebanyak 3 kali tiap minggu, tiap latihan dilakukan sebanyak 6 set, tiap set dilakukan selama 20 detik. Tiap set dilakukan loncat atau lompat sebanyak 40 kali dengan mengikuti irama dari metronom dengan irama 2 kali loncat atau lompat tiap detiknya. Variabel dalam penelitan ini terdiri dari variabel bebas, variabel tergantung, variabel kendali dan variabel moderator. Variabel bebas terdiri dari pemberian latihan loncat tali dan pemberian kombinasi latihan loncat tali dan lompat tali. Variabel tergantung terdiri dari waktu reaksi dan kelincahan. Variabel kendali terdiri dari jenis kelamin dan umur. Sedangkan variabel moderator terdiri dari berat badan, tinggi badan dan panjang tungkai. Dari hasil analisis anova didapat perbandingan perubahan beda waktu reaksi minggu 1 6 antar kelompok kontrol dengan kelompok loncat tali (beda mean 6,353E-02, P<0,05), kelompok kontrol dengan kelompok kombinasi loncat tali dan lompat tali (beda mean -7,280E-02, P<0,05) sedangkan kelompok loncat tali dengan kelompok kombinasi loncat tali dan lompat tali (mean -9,267E03, P>0,05). Lihat tabel 5.1.5. Jadi kecepatan waktu reaksi (detik) antara kelompok kontrol dengan kelompok loncat tali, kelompok kontrol dengan kolompok kombinasi loncat tali dan lompat tali menunjukkan perbedaaan bermakna (P<0,05). Sedangkan antara kelompok loncat tali dengan kolompok kombinasi loncat tali dan lompat tali menunjukkan tidak berbeda bermakna (P>0,05). Dari hasil analisi anova didapat perbandingan perubahan kelincahan minggu 1 6 antara kolompok kontrol dengan kelompok loncat tali (-1,0047, P<0,05), kelompok kontrol dengan kelompok kombinasi loncat tali dan lompat tali (1,3300, P<0,05), sedangkan kelompok loncat tali dengan kelompok kombinasi loncat tali dan lompat tali (-0,353, P>0,05). Jadi pada kecepatan perubahan kelincahan (detik) pada kelompok kontrol dengan kelompok loncat tali, kelompok kontrol dengan kolompok kombinasi loncat tali dan lompat tali menunjukkan kecepatan yang berbeda bermakna. Sedangkan kelompok loncat tali dengan kolompok kombinasi loncat tali dan lompat tali menunjukkan tidak berbeda bermakna. Lihat tabe15.1.6. Dari hasil penelitian didapat bahwa dengan dasar latihan yang sama selama 6 minggu, kombinasi latihan loncat tali dan lompat tali tidak menimbulkan perbedaan yang bermakna terhadap perubahan waktu reaksi dan derajad kelincahan dibandingkan dengan latihan loncat tali.
Actions (login required)
|
View Item |