DARWITA HASIANI PURBA, 090410717 L (2006) PENERIMAAN JEMAAT GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)DI INDONESIA TERHADAP KESETARAAN GENDER DALAM KISAH PENCIPTAAN MANUSIA DI ALKITAB (KEJADIAN 1:26-30 DAN KEJADIAN 2: 18-24). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2008-purbadarwi-6398-tsk100-k.pdf Download (600kB) | Preview |
|
Text (HALAMAN DEPAN)
gdlhub-gdl-s2-2008-purbadarwi-6398-tsk1007-minHLM.pdf Restricted to Registered users only Download (253kB) | Request a copy |
||
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s2-2008-purbadarwi-6398-tsk1007-minFULL.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
||
Text (LAMPIRAN)
gdlhub-gdl-s2-2008-purbadarwi-6398-tsk1007-minLAMP.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mempergunakan metode reception analysis yaitu studi khalayak sebagai interpretative meaning. Tes media dianggap tidak cukup untuk membangun makna sehingga memerlukan khalayak untuk memaknai di luar dari makna yang sudah disediakan oleh media itu sendiri. Dalam penelitian ini khalayak yang diteliti adalah jemaat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) di Indonesia sebagai pembaca Alkitab. Dalam Alkitab terdapat pesan kesetaraan gender, yaitu pada kitab Kejadian 1:26-30 dan Kejadian 2:18-24. Jemaat GKPS sebagai pembaca Alkitab adalah jemaat yang dekat dengan budaya Batak yang patriakhal dimana kedudukan laki-¬laki lebih tinggi dari perempuan. Oleh karena itu menjadi menarik untuk diteliti bagaimana penerimaan jemaat terhadap pesan di Alkitab tentang kesetaraan gender. Ada dua hal yang tarik menarik dalam diri jemaat sebagai khalayak yaitu: kebenaran Alkitab diperhadapkan dengan kebenaran budaya Batak yang patriakhal. Di satu sisi jemaat percaya bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan, sumber kebenaran, tapi di sisi yang lain budaya adalah bagian dari kehidupan yang tidak terpisahkan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa jemaat GKPS yang berada di luar daerah Simalungun (Surabaya) yang mengetahui sedikit budaya Simalungun, serta berpendidikan tinggi menerima kesetaraan gender sebagai kesamaan fungsi, tugas dan peran antara laki-laki dan perempuan. Tetapi jemaat GKPS yang berada di luar daerah Simalungun yang cukup mengetahui budaya Simalungun dan berpendidikan rendah memaknai kesetaraan gender yang tidak seimbang, yaitu perempuan tetap memegang peran utama dalam urusan rumah tangga (domestiksasi). Sedangkan jemaat GKPS yang berada di daerah Simalungun masih tetap mempertahankan budaya dengan nilai-nilai patriakhal, yaitu kedudukan laki¬-laki lebih tinggi dari perempuan karena laki-laki adalah penerus marga.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TSK 10/07 Pur p | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | JEMAAT GEREJA KRISTEN PROTESTAN; KESETARAAN GENDER | |||||||||
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion > BL1-50 Religion (General) | |||||||||
Divisions: | 07. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Komunikasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Nn Husnul Khotimah | |||||||||
Date Deposited: | 2016 | |||||||||
Last Modified: | 13 Jun 2017 19:16 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34449 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |