Peran Pusdakota Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Transisional (Studi Deskripsi Tentang Perubahan Masyarakat Rungkut Lor RW XIV Kelurahan Kalirungkut Kecamatan Rungkut Surabaya)

Dwi Rachmawati (2007) Peran Pusdakota Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Transisional (Studi Deskripsi Tentang Perubahan Masyarakat Rungkut Lor RW XIV Kelurahan Kalirungkut Kecamatan Rungkut Surabaya). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2008-rachmawati-6531-ts34_07-k.pdf

Download (483kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Fenomena perubahan masyarakat RW XIV Rungkut Lor Kelurahan Kalirungkut Surabaya dari yang belum berdaya menjadi berdaya penting untuk diteliti karena masyarakat RW XIV merupakan masyarakat transisi dengan segala kompleksitas permasalahannya.Perubahan masyarakat RW XIV setelah mendapatkan pemberdayaan ini tidak dapat dipisahkan dengan peran Pusdakota sebagai fasilitator pemberdayaan masyarakat setempat yang memberikan pendampingan pads awal dimulainya pemberdayaan melalui berbagai bentuk inisiasi program pemberdayaan. Teori yang digunakan untuk menganilisis temuan data penelitian ini meliputi teori pemberdayaan, teori partisipasi masyarakat, teori perubahan sosial, teori budaya kemiskinan, dan teori modal sosial. Penelitian ini menggunakan prespektif (paradigma) fakta sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan, pengorganisasian dan mobilisasi gerakan yang dilakukan oleh Pusdakota terhadap pemberdayaan masyarakat Rungkut Lor RW XIV, untuk mendeskripsikan secara komprehensif tentang modal sosial yang dimiliki masyarakat Rungkut Lor RW XIV sebelum dan sesudah pemberdayaaan yang difasilitatori oleh Pusdakota; serta untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan masyarakat Rungkut Lor RW XIV setelah mendapatkan pemberdayaan dari Pusdakota Universitas Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan masyarakat Rungkut Lor RW XIV yang semula belum berdaya menjadi berdaya direncanakan dalam bentuk Renstra kampung 2005-2013 yang di dalamnya memuat visi kampung. Pengorganisasian masyarakat RW X1V sebelum adanya pendampingan dari Pusdakota dari segi kesadaran dan kepedulian warga masih menunjukkan adanya group leader di komunitas dampingan yang fungsional, belum optimalnya fungsi lembaga formal di komunitas kampung, serta apatisme warga terhadap segala upaya yang telah dilakukan untuk menanggulangi berbagai permasalahan. Pengorganisasian masyarakat RW XIV sesudah adanya pendampingan dari Pusdakota dilakukan dengan cara memberikan pendampingan, sosialisasi, penyuluhan, pelatihan pada awal program pendampingan kepada agen-agen pemberdayaan. Cara memobilisasi sumberdaya dan kapasitas masyarakat adalah dengan membentuk agen-agen pemberdayaan yang dibekali dengan berbagai kemampuan teoritis maupun teknis sesuai dengan bidang keahlian masingmasing. Modal sosial yang dimiliki masyarakat Rungkut Lor RW XIV sebelum adanya empowering meliputi potensi alam, sosial, budaya dan masyarakat yang majemuk. Sedangkan modal sosial masyarakat RW XIV setelah mendapatkan empowering meliputi level internal dan level eksternal.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TS 34/07 Rac p FULLTEXT TIDAK TERSEDIA
Uncontrolled Keywords: Enableness of society, social capital and change of society
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology > HM(1)-1281 Sociology > HM831-901 Social change
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu ilmu Sosial
Creators:
CreatorsNIM
Dwi RachmawatiUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorMustain MashutUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 2016
Last Modified: 23 Oct 2016 23:37
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34464
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item