Arief Sofjan, 090114295M (2005) KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb DALAM IKAN DAN KERANG SERTA KAITANNYA DENGAN KEJADIAN GAKY PADA MURID SEKOLAH DASAR : Studi di Daerah Endemis Gondok di Kelurahan Tambakwedi Kecamatan Kenjeran Kota Surabaya. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2008-sofjanarie-6723-tkm11_0-k.pdf Download (491kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2008-sofjanarie-6723-tkm11_07.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pencemaran lingkungan hampir di semua negara diakibatkan oleh beberapa faktor seperti kegiatan industri, kegiatan sarana transportasi, kegiatan domestik dan kegiatan - kegiatan manusia lainnya. Akibat dari pencemaran lingkungan selain akan merusak ekosistem juga akan memberikan dampak yang merugikan terhadap kesehatan manusia. Salah satu bahan pencemar adalah logam berat Pb yang berasal dari limbah industri. Logam Pb tersebut akan masuk aliran sungai kemudian menuju ke laut. Dalam laut logam Pb akan masuk dalam rantai makanan biota laut sehingga ikan dan kerang mengandung Pb (proses bioakumulasi). Timbulnya endemik gondok pada daerah pantai kemungkinan disebabkan oleh blocking agent karena mengkonsumsi ikan dan kerang yang mengandung Pb (lead intoxication). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterkaitan antara kejadian GAKY pada mw-id SD dengan pola konsumsi ikan dan kerang yang mengandung timbal (Pb) di daerah terpapar (Kelurahan Tambakwedi Surabaya) dan daerah pembanding (Kelurahan Paciran Lamongan). Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur kadar Pb pada ikan dan kerang. Sampel ikan dan kerang diperoleh secara langsung dari nelayan. Pengukuran kadar Pb ikan dan kerang dilakukan di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Surabaya. Pengambilan darah dilakukan oleh petugas dari Laboratorium Kesehatan Daerah Surabaya. Darah yang diambil adalah darah vena sebanyak 5 ml untuk setiap sampelnya dengan menggunakan syringe , kemudian dimasukkan dalam vial berisi larutan 0,1 % NH4OH dan dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah Surabaya untuk diukur kadar Pb darahnya. Pemeriksaan kelenjar gondok dilakukan secara palpasi oleh petugas dari Dinas Kesehatan Surabaya. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar Pb ikan rata-rata 0,5427 ppm (daerah studi) dan 0,000 ppm (daerah kontrol). Hasil uji-t antara terhadap Pb darah responden diketahu nilai signifikansi (p) 0,000 yang berarti ada perbedaan kadar Pb darah di daerah paparan dan pembanding (p < 0,05), sedangkan kadar Pb darah responden rata-rata 376,10 ppm (daerah paparan) dan 74,79 ppm (daerah pembanding). Hasil uji regresi berganda antara pola konsumsi ikan dan kerang dengan kadar Pb darah didapatkan nilai signifikasi (p) 0,029 berarti ada pengaruh pola konsumsi (kerang) terhadap kadar Pb darah (p < 0,05) dan dari uji regresi logistik pola makan ikan dan kerang didapatkan p= 0,030 berarti ada pengaruh pola konsumsi kerang terhadap Pb darah. Dan hasil pemeriksaan kelenjar gondok secara palpasi ditemukan penderita GAKY di daerah paparan (studi) yaitu grade IA sebanyak 21 anak, grade IB sebanyak 2 anak dan grade 0 sebanyak 7 anak sedangkan di daerah pembanding (kontrol) grade IA sebanyak 1 anak dan grade 0 sebanyak 29 anak. Hasil uji regresi logistik antara kadar Pb darah dan konsumsi kubis (goitrogenik) dengan kejadian GAKY didapatkan nilai signifikasi (p) 0,000 yang berarti ada pengaruh kadar Pb darah tidak normal terhadap kejadian GAKY (p < 0,05).

Actions (login required)

View Item