Faridha Nurhayati, 090315119/M (2006) Pengaruh Pemberian Fe, Asam Folat, Vitamin B1 dan Latihan Aerobik Terhadap Peningkatan Kadar Hb dan VO2 Max Pada Mahasiswa FIK Universitas Negeri Surabaya. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2009-nurhayatif-9202-tkm04_08.pdf Download (399kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2009-nurhayatif-9202-tkm04_08.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Dalam usaha meningkatkan prestasi di bidang olahraga peranan Hb dan V02 Max sangat menentukan. Kadar Hb dan VO2 Max ini berhubungan langsung dengan kemampuan fisik seseorang. Bila kadar Hb dan VO2 Max rendah, maka kemampuan untuk melakukan olahraga maupun untuk mencapai prestasi yang tinggi akan sulit tercapai. Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga FIK Unesa diperoleh hasil bahwa 77,77% mahasiswa memiliki kadar Hb rendah (<13 g/dl) (Raymond 2002). Sedangkan dari hasil tes khusus pada mahasiswa baru tahun 2000 menunjukkan bahwa dari 129 mahasiswa yang dites VO2 Max, sebanyak 20 orang (24%) kategori baik, 70 orang (58%) kategori sedang dan 30 orang (36%) kategori kurang (Jurusan Pendidikan Olahraga, 2001). Rendahnya kadar Hb dan VO2 Max disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal, selain kekurangan energi (status gizi kurang), juga disebabkan kekurangan zat gizi mikro (asam folat, zat besi, thiamin, riboflavin dan vitamin B-6). Sedangkan faktor eksternal meliputi, aktifitas fisik, intensitas latihan, dan lain-lain (Sajoto, 1995) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Fe, Asam Folat, Vitamin 131 dan Latihan Aerobik terhadap peningkatan kadar Hb dan VO2 Max mahasiswa FIK Unesa angkatan 2005/2006. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design dengan cara Randomized Double Blind. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dengan jumlah sampel penelitian 42 orang. Dibagi menjadi 3 kelompok. yaitu kelompok 1 (pemberian Fe. asam folat, vitamin B l dan latihan aerobik), kelompok 2 (pemberian Fe. asam folat dan latihan aerobik), dan kelompok 3 (pemberian fe, asam folat. tanpa latihan acrobik). Pengukuran kadar Hb dan VO2, Max dilakukan 2 kali, yaitu sebelum dan sesudah intervensi. Pengukuran kadar Hbmenggunakan metode Cyanmethemoglobin dan VO2 Max menggunakan test VO2, Max Ergocycle. Pengolahan data menggunakan analisis statistik: Paired t-test. Kruskal Wallis, Anova. dan Regresi Linier Sederhana Berdasarkan hasil Anora kadar Hb sebelum intervensi antara kelompok 1, 2 dan 3menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna yaitu (p=0,128 ) dengan rata-rata sebesar 12.983±0,2337 g/dl. Sedangkan untuk masing-masing kelompok: (1) rata-rata kadar Hb kelompok l adalah sebesar 12.864±.0,2373 g/dl, (2) rata-rata kadar Hb kelompok 2 adalah sebesar 13.014±0.2033 g/dl, (3) rata-rata kadar Hb kelompok 3 adalah sebesar 12.936=0.2499 g/dl Setelah intervensi selama 2 bulan. ternyata untuk seluruh kelompok mengalami peningkatan yang bermakna (p=0.000) dengan rata-rata 14,945=0.585 g/dl. Sedangkan untuk masing-masing kelompok: (1) rata-rata kenaikan kadar Hb kelompok 1adalah sebesar 2.350±0,481 g/dl, (2) rata-rata kenaikan kadar Hb kelompok 2 adalah sebesar 2,143±0,409 g/dl, (3) rata-rata kenaikan kadar Hb kelompok 3 adalah sebesar 1,750± 0,386 g/dl. Hasil pengukuran VO2 Max sebelum intervensi berdasarkan hasil Anova untuk seluruh kelompok menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna (p=0,902) dengan nilai rata-rata sebesar 31,33±5,525 cc O2/kg bb/menit. Sedangkan untuk masing-masing kelompok: (1) rata-rata VO2 Max kelompok 1 adalah sebesar 31,71±5,744 cc O2/kg bb/menit, (2) rata-rata VO2 Max kelompok 2 adalah sebesar 31.50±5,474 cc O2/kg bb/menit, (3) rata-rata VO2 Max kelompok 3 adalah sebesar 30,79±5,727 cc O2/kg bb/menit. Setelah intervensi selama 2 bulan, ternyata untuk seluruh kelompok mengalami peningkatan yang bermakna (p=0,013) dengan rata-rata .)7.40±6.012 cc O211:2 bb/menit. Sedangkan untuk masing-masing kelompok: (1) rata-rata kenaikan V0, A1ax kelompok 1 adalah sebesar 9,29±3,625 cc O2/kg bb/menit, (2) rata-rata kenaikan VO2 Max kelompok 2 adalah sebesar 5,00±2,386 cc O2/kg bb/menit. (3) rata-rata kenaikan VO2 Max kelompok 3 adalah sebesar 3.93±2,814 cc O2/kg bb/menit. Hasil Regresi Linier Sederhuu peningkatan kadar Hb berpengaruh secara bermakna (p=0,017) terhadap peningkatan IT), Max, hal ini terlihat setelah dilakukan uji Regresi Linier Sederhana dengan diperoleh hasil B=0,365: SE B=1,106: dan T=2.482. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setelah perlakuan selarna 2 bulan semua kelompok mengalami peningkatan kadar Hb dan VO2 Max. Kelompok yang mengalami peningkatan tcrtinggi adalah pada kelompok 1 (pemberian Fe, Asam Folat. Vitamin B1 dan Latihan Aerobik). Dan adanya peningkatan kadar Hb juga akan berpengaruh terhadap peningkatan VU2 Max. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setelah perlakuan selama 2 bulan semua kelompok mengalami peningkatan kadar Hb dan VO2 Mar. Kelompok vang mengalami peningkatan tertinggi adalah pada kelompok 1 (pemberian Fe, Asam Folat. Vitamin BI dan Latihan Aerobik). Dan adanva peningkatan kadar Hb juga akan berpengaruh terhadap peningkatan VO2 Max.

Actions (login required)

View Item