Ety Retno Setyowati, 090014026M
(2003)
PENERAPAN MANAJEMEN K3 DI RUMAH SAKIT UMUM MATARAM ( RUMAH SAKIT TERAKREDITASI ) : Studi observasional di Rumah Sakit Umum Mataram.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Full text not available from this repository.
(
Request a copy)
Abstract
Rumah Sakit Umum Mataram merupakan satu-satunya rumah sakit di Nusa Tenggara Barat yang telah terakreditasi penuh, dengan 12 standar pelayanan pada tahun 2001. Salah satu pelayanan yang sudah sesuai standar adalah Keselamatan kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana ( K3B ). Di dalam unit pelayanan Keselamatan kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan bencana diupayakan program Keselamatan dan Kesehatan kerja Rumah Sakit (K3RS), yang diselenggarakan dengan mengacu pada manajemen K3. Penelitian ini mempelajari penerapan manajemen K3 pada 12 unit pelayanan yang sudah terakreditasi. Permasalahan tersebut dilatarbelakangi dari hasil survey awal bahwa penerapan program K3RS dan manajemen K3 di RSU Mataram masih kurang baik, walaupun sudah sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan mempelajari fungsi manajemen K3 yang meliputi fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi penggerakan dan fungsi pengendalian. Manfaat penelitian ini bagi rumah sakit sebagai bahan pertimbangan dalam fungsi manajemen K3, agar dapat tercipta suasana kerja yang sehat, aman dan nyaman bagi pekerja dalam rangka meningkatkan kualitas pelayan rumah sakit. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Lokasi penelitian adalah RSU Mataram dengan 12 unit pelayanan yang sudah terakreditasi.Unit analisis pada penelitian adalah rumah sakit, dengan informan sebanyak 30 orang. Hasil penelitian adalah penerapan fungsi perencanaan dikategorikan �baik� pada 1 unit pelayanan (8%), �cukup� pada 9 unit pelayanan (75%), �kurang� pada 2 unit pelayanan (17%). Penerapan fungsi perorganisasian dikategorikan �baik� pada 1 unit pelayanan (8%), �kurang� pada 11 unit pelayanan (92%). Penerapan fungsi penggerakan dikategorikan �kurang� pada 12 unit pelayanan (100%). Penerapan fungsi pengendalian dikategorikan �kurang� pada 12 unit pelayanan (100%). Pernyataan keberadaan PK3RS �penting� pada 27 orang (90%) dan �cukup penting� pada 3 orang (10%). Dari hasil penelitian data maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar unit pelayanan menerapkan fungsi perencanaan dengan cukup, sebagian besar unit pelayanan kurang menerapkan fungsi pengorganisasian, semua unit pelayanan kurang menerapkan fungsi penggerakan dan semua unit pelayanan kurang menerapkan fungsi pengendalian. Keberadaan PK3RS sangat penting dalam melaksanakan manajemen K3. Oleh karena di RSU Mataram yang bertugasmelaksanakan program K3RS dan fungsi manajemen K3. </description
Actions (login required)
|
View Item |