Sri Purnomo (2004) PENGARUH KARAKTERISTIK SUAMI PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN SUAMI DALAM PELAYANAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI KECAMATAN PADAS - KAB. NGAWI. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Full text not available from this repository. (Request a copy)Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik suami pada pengambilan keputusan suami dalam pemeriksaan kehamilan di Kecamatan Padas, kabupaten Ngawi. Hal ini didasarkan pada permasalahan bahwa kematian maternal 80% terjadi karena komplikasi langsung. Untuk status ekonomi keluarga yang lemah cenderung menghambat akses terhadap fasilitas pelayanan kesehatan. Pada kenyataannya wanita tidak mendapat pelayanan obstetri yang semestinya karena hambatan pengambilan keputusan keluarga (suami, isteri, orang tua suami dari orang tua isteri) tentang kebutuhan pelayanan kesehatan ibu maternal terutama peran suami dalam pemeliharaan kesehatan ibu maternal. Pengumpulan data penelitian dilakukan bulan September sampai dengan Oktober 2001 melalui wawancara 79 responden suami yang isterinya hamil pada tahun 2000. Dengan rancangan penelitian observasional yang bersifat explanatory dan tehnik analisa data deskriptif serta analisa regresi logistik yang diolah dengan bantuan komputer paket program SPSS serta tingkat kemaknaan 0,05. Dari analisa hasil penelitian didapatkan bahwa suami berperan dalam pemilihan tempat pelayanan (98,7%) . Pelayanan pemeriksaan kehamilan yang disukai adalah tempat praktek Bidan (95%), dengan pertimbangan suami akan manfaat dan tujuan pelayanan. Berbagai faktor yang diteliti sehubungan dengan pengaruh karakteristik suami (pendidikan, umur, status kawin, pengalaman perawatan kehamilan, pekerjaan, tahapan keluarga sejahtera, pengetahuan, sikap, agama, suku ) pada pengambilan keputusan suami dalam pemeriksaan kehamilan tidak bermakna p > 0,05 (p berkisar 0,6126 - 0,9985). Hasil cross tabulasi, pendidikan mempunyai hubungan yang positif dengan pengetahuan, lama pendidikan lebih dari 7 tahun, maka tingkat pengetahuan responden yang baik mencapai lebih dari 80,0 %. Demikian juga pengetahuan suami mempunyai hubungan positif dengan sikap dalam pemeriksaan kehamilan, dari responden yang mempunyai pengetahuan baik, maka 86,0 % mempunyai sikap yang baik terhadap pemeriksaan kehamilan. Hal ini didukung oleh peran suami dalam pemilihan tempat pelayanan dan pertimbangan dalam pemeriksaan kehamilan. Apabila dikaji lebih jauh karakteristik suami utamanya pengetahuan dan sikap mempunyai pengaruh yang bermakna pada pengambilan keputusan suami dan isteri secara bersama dalam pemeriksaan kehamilan, dengan tingkat kemaknaan pengetahuan suami p = 0,044 dan sikap suami p = 0,001. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk bahan pertimbangan dalam peningkatan sumber daya manusia terutama perilaku suami dalam keluarga untuk memberikan motivasi isteri, orang tua suami dan orang tua isteri dan kepercayaan diri sendiri pada pengambilan keputusan dalam pemeriksaan kehamilan, sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu maternal dan mencegah keterlambatan pengambilan keputusan pemeriksaan kehamilan secara rutin maupun pada kasus gawat darurat.
Actions (login required)
View Item |