Nur Alam Fajar, 090013926M (2002) ANALISIS FAKTOR SOSIAL BUDAYA DALAM KELUARGA YANG MEMPENGARUH PENGOBATAN DINI DAN KETERATURAN BEROBAT PADA PENDERITA KUSTA : Studi terhadap kelaurga penderita kusta pada beberapa wilayah keja Puskesmas di Kabupaten Gresik. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 1.pdf Download (294kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 35170_Part1.pdf Download (249kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 35170_Part2.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 35170_Part3.pdf Download (1MB) | Preview

Abstract

Penyakit kusta merupakan masalah kesehatan di Indonesia yang menimbulkan dampak yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis, akan tetapi meluas sampai pada masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Dampak penyakit tersebut sedemikian besarnya sehingga menimbulkan keresahan yang sangat mendalam, tidak hanya pada penderita itu sendiri tetapi juga pada keluarganya dan masyarakat disekitamya. Penyakit kusta selain disebabkan oleh faktor biologis (Mycobacterium leprae) juga dapat disebabkan oleh faktor lingkungan sosial, ekonomi, ras, kebiasaan, adat budaya serta gaya hidup dari masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu berbagai faktor sosial budaya seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, kondisi ekonomi, pengetahuan, kepercayaan, sikap, nilai dan kebiasaan dalam keluarga merupakan suatu hal yang dianggap sangat mempengaruhi pengobatan dini dari keteraturan berobat pada penderita kusta. Penyakit kusta bila tidak diobati secara dini dan teratur akan meningkatkan angka prevalensi kusta di masyarakat sehingga target global secara menyeluruh tentang pencapaian program eliminasi kusta yang sudah ditetapkan melalui resolusi WHO pada tahun 1994 akan semakin sulit untuk terwujud. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan ingin mengetahui hubungan berbagai faktor sosial budaya seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, kondisi ekonomi, pengetahuan, kepercayaan, sikap, nilai dan kebiasaan dalam keluarga yang mempengaruhi pengobatan dini dan keteraturan berobat pada penderita kusta. Penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Gresik, tepatnya di 6 (enam) wilayah kerja Puskesmas dengan menggunakan rancangan Cross Sectional secara kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antar berbagai faktor sosial budaya seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, kondisi ekonomi, pengetahuan, kepercayaan, sikap, dan kebiasaan dalam keluarga yang mempengaruhi upaya pengobatan pada penderita kusta secara dini dan teratur. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan tehnik wawancara mendalam untuk mengetahui secara kualitatif tentang berbagai hal yang menyangkut nilai dalam keluarga yang mempengaruhi pengobatan dini dan keteraturan berobat pada penderita kusta. Adapun besar sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden yang diambil secara random dari populasi. Berdasarkan hasil uji statistik dengan regresi logistik ganda menunjukkan adanya pengaruh berbagai variabel, seperti tingkat pengetahuan rendah p = 0,003 (p < 0,05), tingkat pengetahuan sedang p = 0,037 (p < 0,05), kepercayaan yang tidak mendukung p = 0,000 (p < 0,05) dan sikap yang tidak mendukung p = 0,019 (p < 0,05) terhadap upaya pengobatan dini yang dilakukan oleh penderita kusta. Selain itu juga ada pengaruh berbagai variabel, seperti pekerjaan sebagai buruh p = 0,037 (p < 0,05), penghasilan rendah p = 0,029 (p < 0,05) dan sikap keluarga yang tidak mendukung p = 0,038 (p < 0,05) terhadap upaya pengobatan teratur yang dilakukan oleh penderita kusta.

Actions (login required)

View Item