Arif Rochman, 090013977M (2003) PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA (DP3) PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN BANGKALAN. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) jiptunair-gdl-s2-2004-rochmanari-1146-tps_19-04 ABSTRAK.pdf Download (373kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 35240.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Sumber Daya Manusia (pegawai) merupakan unsur yang paling vital yang menentukan sehat tidaknya suatu organisasi . Pengembangan SDM yang terencana dan berkelanjutan karenanya merupakan kebutuhan yang mutlak terutama untuk masa depan organisasi. Dalam rangka itulah sistem penilaian kinerja yang handal memiliki peranan yang sangat penting. Lebih dari itu dalam kehidupan organisasi, setiap pegawai pasti menginginkan mendapat penghargaan dan perlakuan yang adil dari organisasi tersebut dan ingin mendapat peluang untuk mengembangkan kemampuannya semaksimal mungkin. Setiap pegawai juga ingin mengetahui secara pasti tangga karir yang dinaikinya bila dapat melaksanakan tugas secara baik, selain juga bersedia menerima tanggung jawab yang lebih besar. Urgensi lain dari penilaian kinerja tersebut karena informasi itu kemudian dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan kebijakan-kebijakan kepegawaian dalam meningkatkan kinerja pegawai di masa yang akan datang. Penilaian kinerja untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam hal ini juga Kantor Departemen Agama Kabupaten Bangkalan selama ini menggunakan DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) sesuai UU No.8 /1974 dan PP No. 10/1979. Jika dicermati format DP3 tersebut sebenarnya akan muncul keraguan bahwa DP3 tersebut bisa menggambarkan secara akurat kinerja PNS. Format DP3 juga terkesan kurang fleksibel untuk mengekspresikan hal-hal yang menjadi karakter khusus yang membedakan suatu profesi dengan profesi lainnya. Unsur-unsur yang dinilaipun item-itemnya banyak yang tumpang tindih, dan standarnya juga tidak jelas dan imerpretable. Penilaian DP3 tersebut juga rentan dengan terjadinya bias subyektifitas. Apalagi hasil penilaian tersebut tidak pernah didiskusikan /dievaluasi bersama untuk mendapatkan feedback dari pegawai. Tidak efektifnya DP3 tersebut juga terbukti, 83% pegawai mengaku bahwa kinerjanya sama sekali tidak dipengaruhi oleh nilai DP3-nya.80% pegawai selama tiga tahun terakhir nilai DP3-nya selalu tetap; 86% pegawai tidak tahu standar yang digunakan dalam penilaian DP3. Penelitian ini menjawab permasalahan model penilaian kinerja yang bagaimana yang sesuai untuk diterapkan di Kantor Departemen Agama Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan maksud menganalisis permasalahan yang muncul dari model penilaian kinerja (DP3) yang selama ini diterapkan. Permasalahan-permasalahan yang muncul itu selanjutnya dicarikan solusinya dengan mengumpulkan harapan-harapan/aspirasi pegawai. Harapan-harapan tersebut selanjutnya dikaji secara teoritis dan disertai interpretasi dan telaah kritis dari peneliti. Hasilnya kemudian dikonfirmasikan ke para pimpinan Kantor Departemen Agama Kabupaten Bangkalan untuk mengetahui mana harapan-harapan pegawai yang bisa diterapkan dan mana yang tidak bisa diterapkan. Hasil konfirmasi tersebut yang selanjutnya menjadi &quot;Model DP3 Pengembangan&quot;. Beberapa permasalahan yang timbul dari penerapan DP3 dalam penelitian ini berhasil diinventarisir dan dicarikan solusinya, yang berupa &quot;Model DP3 Pengembangan&quot;, terutama pada sisi : tujuan penilaian, unsur-unsur yang dinilai, pelaksana penilaian, standar penilaian, frekuensi penilaian, metode penilaian, danI wawancara evaluasi hasil penilaian. </description

Actions (login required)

View Item