PERBANDINGAN STRUKTUR KROMOSOM ANTARA MANUSIA, SIMPANSE (Pan troglodytes) DAN ORANG UTAN (Pongo pygmaeus) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK G-BANDING: PENELITIAN EKSPLORATIF OBSERVASIONAL

RETNO DWI WULANDARI, 099913274M (2003) PERBANDINGAN STRUKTUR KROMOSOM ANTARA MANUSIA, SIMPANSE (Pan troglodytes) DAN ORANG UTAN (Pongo pygmaeus) DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK G-BANDING: PENELITIAN EKSPLORATIF OBSERVASIONAL. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
jiptunair-gdl-s2-2004-wulandarir-1155-tkd_14-04 ABSTRAK.pdf

Download (160kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
jiptunair-gdl-s2-2004-wulandarir-1155-tkd_14-04.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Karena dalam arti luas leluhur kera juga leluhur manusia, maka banyak dilakukan komparasi antara manusia dan kera, terutama Hominoidea yang ada saat ini (gibbon, simpanse, gorilla dan orang utan). Gardner dan Snustad (1984) mengatakan, hubungan kekerabatan di antara populasi yang berbeda dapat diperkirakan dengan membandingkan kromosom yang karakteristik pada kelompok taksonomi yang berbeda. Makin dekat hubungan kekerabatan antara dua spesies, makin banyak homologi yang ada dan makin mirip homologi tersebut. Yunis, dkk tahun 1980 dan 1982 membandingkan kromosom manusia dan kera, yaitu simpanse, gorila dan orang utan dan hasil penelitiannya menunjukkan adanya kesamaan antara kromosom manusia dan kera. Perbedaannya hanya terletak pada nongenic constitutive heterochromatin, yang antara lain disebabkan adanya pita sisipan (intercalary band) pada simpanse dan insersi pita (insertion band) pada orang utan; inversi parasentris dan perisentris, pita telomerik (telomeric band) serta jumlah dan posisi pengatur nukleolus. Penelitian ini dilakukan untuk memverifikasi hasil penelitian yang dilakukan Yunis, dkk. Penelitian dilakukan dengan membandingkan struktur kromosom manusia, simpanse dan orang utan melalui pemeriksaan kromosom rutin. Hasil yang didapatkan nenunjukkan adanya kemiripan struktur kromosom antara manusia, simpanse dan orang utan dengan perbedaan pada letak sentromer, jumlah dan posisi pengatur nukleolus, serta sedikit perbedaan pada pola bandingnya. Reduksi kromosom simpanse dan orang utan (48) menjadi 46 pada manusia dikarenakan adanya dua kromosom akrosentris simpanse maupun orang utan yang bergabung membentuk kromosom nomer 2 pada manusia. Hanya saja pada penelitian ini tidak dapat terlihat jelas adanya inversi perisentris dan parasentris baik pada simpanse maupun orang utan, kecuali inversi perisentris pada kromosom 12 simpanse; pita sisipan (intercalary band) pada simpanse, insersi pita (insertion band) pada orang utan, serta sebagian telomeric heterochromatin pada lengan p clan q simpanse, kecuali pada kromosom nomer 8, 16, 17, 20, 21 dan 22 dapat terlihat dengan jelas. </description

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TKD 14/04 Wul p
Uncontrolled Keywords: Chromosome, chimpanzee, and orang utan
Subjects: Q Science > Q Science (General) > Q179.9-180 Research
R Medicine > R Medicine (General) > R735-854 Medical education. Medical schools. Research
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran Dasar
Creators:
CreatorsNIM
RETNO DWI WULANDARI, 099913274MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAmitaba, Prof. IGB. drhUNSPECIFIED
Thesis advisorNi Wajan Tirthaningsih, dr.,M.SUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Andalika ilmianti
Date Deposited: 2016
Last Modified: 21 Oct 2016 18:28
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35249
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item