ORTA WIDO ARTATI, 090014024 (2003) DRAFT STANDAR PELAYANAN DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BERDASARKAN ANALISIS KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT DI WILAYAH PUSKESMAS KECAMATAN TAMBAKSARI KOTA SURABAYA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) jiptunair-gdl-s2-2004-artatiorta-1297-tka_09-04 ABSTRAK.pdf Download (285kB) | Preview
Preview	Text (Fulltext) 35308.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas adalah upaya kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas dengan prioritas masyarakat berpenghasilan rendah dan khususnya kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut. Dari data jumlah penduduk dan data kunjungan BPG Puskesmas didapatkan hanya 4,23% dari target 10% per jumlah penduduk yang memanfaatkan fasilitas BPG. Hasil study awal pada 120 responden menyatakan bahwa masyarakat tidak menggunakan pelayanan BPG karena beberapa faktor seperti profesionalisme kurang, jenis pelayanan kurang beragam, tarif terlalu mahal, prosedur pelayanan rumit, dan waktu tunggu lama. Hal tersebut menunjukkan secara implisit kurangnya mutu pelayanan di BPG Puskesmas. Tujuan Penelitian ini adalah merumuskan draft standar pelayanan dan mutu pelayanan di BP Gigi Puskesmas berdasarkan analisis kebutuhan dan harapan masyarakat di Puskesmas wilayah Kecamatan Tambaksari Kota Surabaya. Rancang bangun penelitian adalah survei dengan membandingkan dua variabel dalam satu tabel kontingensi. Variabel yang dibandingkan adalah kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan BPG, dan kenyataan yang diterima masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas wilayah Kecamatan Tambaksari yaitu Puskesmas Rangkah, Puskesmas Gading dan Puskesmas Pacar Keling. Pengambilan data dilakukan selama 1 bulan yaitu dari 1 Februari sampai dengan 1 Maret 2003. Pengambilan sampel secara sampel random sederhana, didapatkan 73 responden. Hasil analisis menunjukkan ada ketidaksesuaian antara kebutuhan (sebagai fungsi pelayanan), harapan (sebagai atribut pelayanan), dengan kenyataan yang diterima pada aspek tenaga kesehatan (dokter gigi), fasilitas pelayanan, jenis pelayanan; harapan mengenai jam buka, hari pelayanan, waktu tunggu, informasi biaya, tahap perawatan dan pertanyaan riwayat kesehatan pasien. Setelah FGD ditambah teori dan pengalaman, penyusunan draft dibedakan antara draft standar pelayanan dan draft standar mutu pelayanan. Draft standar pelayanan berisi jenis pelayanan meliputi konsultasi, pengobatan gigi, tumpatan, cabut gigi, pembuatan gigi palsu, dan meratakan gigi; dan tenaga kesehatan meliputi dokter gigi dan perawat gigi. Draft standar mutu pelayanan dibedakan atas mutu input dalam fasilitas pelayanan yang terdiri dari ruangan bersih, rapi, dilengkapi dengan tempat konsultasi dokter, cermin, kipas angin, poster gigi dan model gigi; dan mutu proses dalam aspek reliability (pelayanan Senin-Sabtu jam 07.30-12.00 dengan teliti), assurance (pelayanan dengan sopan dan ramah), tangible (pemberi pelayanan berseragam dinas dilengkapi jas putih, sarong tangan, dan masker), emphaty (dipersilahkan masuk, diberi salam, ditanya identitas, keluhan, dan riwayat penyakit, diberi pelayanan, diberi informasi tentang tahap perawatan, pasca perawatan dan biaya perawatan), dan responsiveness (pelayanan dari loket-BPG, waktu tunggu tidak lebih dari 15 menit). Saran untuk penelitian ini adalah sosialisasi, perbaikan, evaluasi dan audit agar standar yang disusun bisa dibakukan; dan tindakan adaptif dan korektif berdasarkan draft yang sudah disusun, didukung dengan leadership dan komitmen agar mutu pelayanan BPG dapat ditingkatkan. Selain itu perlu ada penelitian lanjutan untuk membuat prosedur pelayanan yang sifatnya lebih operasional.</description

Actions (login required)

View Item