Nanang Krisdinanto, 090210410L (2004) JURNALIS DAN PILKADA Studi tentang Pola Interaksi Jurnalis dengan Aktor Politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
A5KRIS.pdf Download (88kB) | Preview |
|
|
Text (Fulltext)
35435.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Maraknya isu money politics (penggunaan uang secara ilegal untuk kepentingan-kepentingan politik) termasuk dalam kasus Pilkada di banyak daerah membuat masalah ini menarik diteliti. Dalam konteks studi media dan komunikasi, isu ini menjadi menarik ketika dihubungkan dengan media massa atau jurnalis. Tujuan penelitian ini adalah melihat bagaimana jurnalis mengkonstruksi berita dalam kasus Pilkada, apa saja yang mempengaruhi proses itu, dan bagaimana pola interaksinya dengan aktor politik Pilkada. Kerangka teori yang digunakan adalah teori-teori yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi isi atau produksi berita (media massa). Yang banyak digunakan adalah teori yang dikembangkan Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reece tentang lima level pengaruh terhadap isi berita, yaitu level individual, media routine, organisasi, extra-media, dan ideologi. Penelitian ini lebih banyak menggunakan kerangka level individual dan organisasi sesuai tema penelitian yang dikembangkan. Selain itu juga dipaparkan kerangka berpikir yang bersifat umum untuk memberi gambaran tentang fungsi media, kekuatan media, dan fungsi jurnalis melakukan konstruksi sosial atas kenyataan dalam bentuk berita, suatu hal yang membuat para pemegang kekuasaan memiliki kepentingan besar untuk mengontrol atau mengkooptasinya. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, paradigma konstruktivis, subjek penelitian jurnalis dan politisi, unit analisis kasus Pilkada, dan teknik pengumpulan data observasi partisipatif dan wawancara. Dalam mengumpulkan data, peneliti berposisi sebagai partisipan yang tidak diketahui oleh subjek penelitian. Subjek penelitian sendiri dideskripsikan sebagai lingkungan yang diwarnai kultur korupsi. Kebiasaan jurnalis menerima uang atau amplop sudah berakar (baik secara historis maupun kultural), dan hal ini mempengaruhi perilaku mereka saat melakukan peliputan berita Pilkada. Hasil penelitian menunjukkan, bagaimana jurnalis mengkonstruksi berita Pilkada memang di antaranya dipengaruhi interaksinya dengan aktor-aktor Pilkada dari kalangan politisi, yaitu para tim sukses dan kandidatnya sendiri. Sementara aktor Pilkada itu cenderung mengembangkan interaksi yang berpola kooptatif atau konspiratif terhadap jurnalis dengan imbalan uang. Pada level individu, pola kooptatif ini membuat jurnalis lebih berperan sebagai jurnalis partisan ketimbang apa yang disebut sebagai jurnalis partisipan atau netral. Jurnalis juga cenderung berfungsi partisan daripada berfungsi interpretasi, disemenasi, atau adversary. Sedangkan jurnalis yang menolak kooptasi ini cenderung menjauh dan bersikap netral atau kritis. Pada level organisasi (newsroom), kooptasi ini memicu munculnya editorial blue-penciling yang dikembangkan jurnalis (dari kalangan redaktur) yang terkooptasi. Kooptasi dilakukan kepada media massa yang berpengaruh signifikan dalam proses Pilkada, yaitu terutama media cetak lokal. Media cetak lokal yang dikooptasi tidak hanya pada media massa besar (beroplah besar, kondisi finansial kuat) tetapi juga media massa kecil (beroplah kecil, struktur keuangan tidak kuat) dengan pertimbangan menutup semua kemungkinan munculnya berita yang merugikan dari mana pun asalnya Begitu pula jurnalis, konsesi dari proses kooptasi ditentukan berdasar asal medianya. Semakin besar dan berpengaruh medianya, semakin besar pula konsesinya. Jurnalis yang dikooptasi pun tidak hanya dari kalangan reporter tetapi juga redaktur. Dengan kooptasi yang relatifn massif seperti ini, aktor politik Pilkada berharap bisa mengontrol jurnalis dalam melakukan agenda setting, priming, framing, sampai labelling.
Item Type: | Thesis (Thesis) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKB KK-2 TS 07/05 Kri j | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | jurnalis, kooptasi, kontrol, uang, | |||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3154-3370 Constitutional law > K3289-3367 Organs of government > K3290-3304 The people. Election law P Language and Literature > PN Literature (General) > PN4775-4784 Technique. Practical journalism |
|||||||||
Divisions: | 09. Sekolah Pasca Sarjana > Media dan Komunikasi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Tn Joko Iskandar | |||||||||
Date Deposited: | 2016 | |||||||||
Last Modified: | 14 Jun 2017 18:35 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35435 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |