RAHAYU SRI PUJIATI
(2004)
UPAYA PENINGKATAN PENGELOLAAN LIMBAH PADAT BERDASARKAN HASIL EVALUASI PENERAPAN PROTAP (Studi Kasus Pengelolaan Limbah Padat RS Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung).
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Full text not available from this repository.
(
Request a copy)
Abstract
Rumah Sakit (RS) merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan dan tempat untuk penelitian. Kehadiran RS sebagai lembaga pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimum. Pada masa ini pembangunan RS baik swasta maupun pemerintah cenderung meningkat baik dari segi jumlah dan kecanggihan sarana dan prasarananya. Selain membawa dampak positif, RS juga membawa dampak negatif yaitu adanya limbah yang dihasilkan dari kegiatan RS, jika tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan dampak terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan. Karena sampah RS merupakan hasil limbah dari proses kegiatan operasional RS maka upaya pengelolaan limbah RS bisa dimulai sejak awal proses limbah dihasilkan di unit pelayanan.
RS Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung merupakan RS tipe C yang telah melakukan pengelolaan limbah padat mulai dari pemisahan, penampungan, pengangkutan dan pemusnahan sehingga diharapkan limbah yang dihasilkan tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang pernah dilakukan pada bulan Maret 1999 dengan permasalahan mekanisme pengelolaan limbah padat di RS belum sepenuhnya ditangani dengan baik sesuai standart dan pedoman dari Depkes. Pada Desember 2003 dilakukan penelitian pendahuluan pasca diterapkannya Prosedur Tetap (Protap) Pengelolaan Limbah Padat tahun 1999, dari hasil pervariabel penilaian diketahui bahwa pada variabel penanganan sampah dan limbah hasilnya 55,63% dari score minimal (80%) yang harus dipenuhi sehingga pada variabel tersebut kurang memenuhi syarat. Maka perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mencari penyebab mengapa pada penanganan sampah yang telah ada belum bisa berjalan dengan maksimal.
Tujuan penelitian ini adalah menyusun upaya peningkatan pengelolaan limbah padat berdasarkan hasil evaluasi penerapan protap di RS Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung.
Upaya peningkatan pengelolaan limbah padat ini meliputi input yang didalamnya mencakup Sumber Daya Manusia (man), anggaran (money), limbah padat yang dihasilkan (material), peralatan (mechine), protap (methods), waktu (time): proses pengelolaan limbah padat RS, dimana hasilnya menunjukkan keberhasilan perbaikan suatu kegiatan sekaligus kendala yang dapat ditemukan didalam proses tersebut; kualitas limbah padat yang tidak membahayakan manusia dan lingkungan adalah output yang diharapkan dari rangkaian kegiatan penanganan limbah padat yang dihasilkan RS. Dari hasil evaluasi input-proses- output pengelolaan limbah padat RS dilakukan analisis sehingga diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pengelolaan limbah padat dan hasil tersebut masuk dalam isue strategis yang dikembangkan dalam RS, dimana issue strategis tersebut melandasi perencanaan dan pelaksanaan perbaikan sehingga dapat disusun suatu draf upaya perbaikan. Dengan telaah peneliti dan kegiatan NGT. (Nominal Group Technique) diputuskan upaya terpilih dari draf upaya perbaikan yang ada sebagai pemecahan masalah yang timbul atau masalah yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan RS Dr.Iskak makin berkembang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah layanan yang dimiliki. Keseluruhan ruang yang memberikan pelayanan medis maupun non medis merupakan sumber penghasil limbah padat di RS. Untuk jenis limbah padat dari tiap ruangan dibedakan menjadi limbah padat medis dan non medis, dimana volume limbah padat medis dalam sehari sebesar 0,6397 m³ dan limbah padat non medis sebesar 0,4411 m³.
Pelaksanaan pengelolaan limbah padat di RS Dr. Iskak meliputi pemisahan, penampungan, pengangkutan dan pemusnahan. Dalam proses pengelolaan limbah padat ters but menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan protap yang diterapkan.
Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pengelolaan limbah padat dipengaruhi oleh faktor-faktor : Sumber Daya Manusia (tingkat pendidikan yang tidak sama sehingga terdapat ketidakseragaman pemahaman dalam penanganan limbah padat, banyak petugas yang belum pernah mengikuti pelatihan, kurangnya pengetahuan tentang pengetahuan tentang pengelolaan limbah padat); anggaran (tidak ada kekhususan pengalokasian dana pada tiap jenis kegiatan kesehatan lingkungan RS); volume limbah padat medis yang cukup besar (0,6396 m³/hari); peralatan pendukung (incenerator mengalami kerusakan, desain gerobak limbah padat medis yang kurang sesuai aturan, simbol/lambang yang tidak sesuai dengan jenis limbah begitu juga dengan warna kantong plastik pelapisnya, petugas kurang memahami bahaya yang ditimbulkan oleh limbah padat yang ditanganinya); protap (belum pernah ditinjau isinya sejak diterapkan); dan waktu (pengangkutan limbah padat medis 1x sehari, keterlambatan pengajuan permintaan kantong plastik pelapis, pemusnahan limbah padat medis 1 x sehari).
Upaya terpilih yang dilaksanakan untuk mengatasi faktor-faktor penyebab masalah tersebut adalah perbaikan dan penyempurnaan protap bersama surat tugas disamping tugas yang sudah ada, perbaikan simbol/lambang pada bak penampung limbah padat serta penyempurnaan desain gerobak limbah padat medis, pelaksanaan refresing tentang kesehatan lingkungan dan pengelolaan limbah padat RS pada petugas ruangan dan petugas lapangan, incenerator dalam taraf perbaikan serta adanya penanganan alternatif pada limbah padat medis dan hasil akhir sisa pembakaran limbah padat medis.
Disarankan adanya suatu bentuk pelatihan, diklat atau refreshing secara berkala oleh pihak RS sendiri yang khusus diikuti oleh petugas pelaksana di level bawah serta melakukan evaluasl terhadap isi protap dan kegiatan kesehatan lingkungan RS seiring dengan perkembangan RS.
Actions (login required)
|
View Item |